Perjalanan Gina menuju Paskibraka dimulai dari sebuah inspirasi sederhana, cerita kakak kelasnya yang pernah lolos tahun sebelumnya. Kalimat “Jika dia bisa, mengapa diriku tak bisa?” menjadi pemantik semangat yang mengantar langkah Gina menembus seleksi demi seleksi, hingga akhirnya mengharumkan nama Tuban di tingkat provinsi.
Sejak dinyatakan sebagai kandidat, Gina membangun rutinitas latihan yang disiplin. Ia berlatih setiap hari, menjaga kesehatan fisik dan mental, serta membangun keyakinan diri dengan dukungan penuh dari keluarga, teman, dan para senior. “Saya tidak merasa ada tantangan terberat. Semua saya jalani dengan semangat dan percaya diri, karena saya tidak sendiri,” tuturnya.
Perhatian pada pola tidur, konsumsi makanan bergizi tinggi, dan menjaga asupan cairan menjadi bagian dari persiapan fisiknya. Sedangkan untuk mental, Gina memilih menikmati setiap proses latihan sebagai bagian dari pembentukan karakter. “Saya anggap semua ini bukan beban, tapi pengalaman yang akan membentuk saya jadi pribadi yang lebih kuat,”imbuhnya.
Ia menekankan Paskibraka bukan sekadar tugas kehormatan untuk mengibarkan bendera. Dirinya melihatnya sebagai wadah pembelajaran nilai-nilai penting dalam hidup: solidaritas, disiplin, tanggung jawab, dan kepemimpinan.
“Saya berharap bisa menjadi teladan bagi generasi muda, memperkuat rasa nasionalisme, dan membuktikan bahwa dengan kerja keras dan keyakinan, semua orang punya kesempatan untuk meraih mimpi,”imbuhnya penuh harap.
Rencananya, Gina akan mengikuti masa karantina tingkat provinsi pada bulan Agustus mendatang. Kabupaten Tuban pun menanti kiprah dan kontribusinya, sembari menjadikan kisah Gina sebagai sumber inspirasi yang memotivasi pelajar lain untuk terus menembus batas dan meraih prestasi terbaik. (dadang bs/hei/eyv)
