- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:52 WIB
: Bahasan Pastikan Pemkot Pontianak Siaga Terhadap Dampak Kabut Asap | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Kamis, 24 Juli 2025 | 21:21 WIB - Redaktur: Untung S - 130
Pontianak, InfoPublik – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak memperketat kesiapsiagaan menghadapi ancaman kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menegaskan komitmen pemantauan lahan rawan secara berkala oleh camat dan lurah, serta koordinasi intensif dengan dinas terkait untuk pemadaman cepat jika terjadi insiden.
"Kami tidak ingin ada kebakaran yang meluas. Segera padamkan sebelum membesar," tegasnya, Rabu (23/7/2025).
Berdasarkan pantauan BMKG Kalimantan Barat, kualitas udara Pontianak sempat mencapai tingkat berbahaya pada malam hari, meski membaik di pagi dan siang hari.
Menyikapi fluktuasi itu, Bahasan mengimbau warga memakai masker dan mengurangi aktivitas luar ruang non-esensial. "Masyarakat harus waspada. Jika tidak mendesak, tahan dulu keperluan di luar," pesannya.
Cuaca panas ekstrem dan minimnya curah hujan meningkatkan kerentanan karhutla di Pontianak. Meski kabut asap diduga berasal dari luar wilayah, Pemkot tak tinggal diam.
Patroli gabungan TNI-Polri digelar di area gambut pinggiran kota, sementara mobil pemadam dan peralatan pendukung telah disiagakan di lokasi strategis. "Kami fokus pada pencegahan, terutama di zona rawan pembakaran ilegal," jelas Bahasan.
Edukasi bahaya karhutla digencarkan melalui media sosial, papan informasi kelurahan, hingga pertemuan warga. Bahasan menekankan, sanksi tegas akan diberlakukan bagi pelaku pembakaran lahan. "Kami terus ingatkan ancaman hukum dan dampak kesehatan kabut asap. Masyarakat harus sadar lingkungan," ujarnya.
Pelaku usaha perkebunan dan pertanian juga diajak berperan aktif. "Pembakaran lahan bukan solusi. Dampaknya merugikan kesehatan warga dan mengganggu ekonomi," tegasnya. Kolaborasi multipihak ini dinilai krusial untuk meminimalisir risiko karhutla.
Pemkot Pontianak memastikan sistem pemantauan 24 jam dan tim reaksi cepat siap diterjunkan. Masyarakat diharap melaporkan titik api melalui kanal resmi. "Dengan sinergi TNI-Polri, relawan, dan warga, kami optimis bisa mengurangi dampak kabut asap," pungkas Bahasan.
Langkah proaktif itu menunjukkan keseriusan Pontianak melindungi warganya dari ancaman karhutla, sekaligus menjadi model bagi daerah lain dalam penanganan dini bencana lingkungan. (Sumber: Gema Mahardhika)