- Oleh MC KAB BATANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:55 WIB
: Kepala Dislutkan Batang Windu Suriadji (kanan), memberikan sambutan saat Sosialisasi Pelestarian Hiu Paus Pesisir Batang, di Pantai Payung Sewu, Kabupaten Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Kamis, 24 Juli 2025 | 21:33 WIB - Redaktur: Untung S - 172
Batang, InfoPublik - Komitmen menjaga kelestarian laut terus digelorakan di Kabupaten Batang, Dinas Kelautan da Perikanan (Dislutkan) Batang bersama Bhimasena Power Indonesia (BPI) Batang menggelar Sosialisasi Pelestarian Hiu Paus Pesisir Batang di Pantai Payung Sewu, Kabupaten Batang, Kamis (24/7/2025).
Dalam kegiatan itu, hadir pula narasumber dari PSPL Serang, Dinas Kelautan dan Perikanan, PSDKP Batang, Polairut, dan Pos AL. Peserta utama adalah para nelayan dari wilayah pesisir seperti Seturi, Depok, Ujungnegoro, Roban Barat, dan Roban Timur.
Kepala Dislutkan Batang Windu Suriadji mengatakan, bahwa pelestarian hiu secara terbuka dan interaktif, menggunakan metode berkelompok agar peserta dapat langsung memahami kondisi nyata ekosistem laut yang menjadi habitat ikan hiu paus.
“Dengan adanya kegiatan ini, kita berharap para nelayan dan masyarakat bisa langsung merasakan pentingnya menjaga spesies langka seperti hiu paus, yang terkadang masih melintas di perairan Batang. Ini menunjukkan bahwa ekosistem kita masih cukup sehat,” jelasnya.
Konservasi hiu paus ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung program nasional menuju blue economy, melalui perluasan kawasan konservasi laut.
Windu juga menyebutkan, sosialisasi ini sejalan dengan program nasional menuju blue economy, termasuk rencana perluasan kawasan konservasi laut. Pemerintah pusat menargetkan konservasi laut seluas 95,7 juta hektare pada 2049.
“Pelestarian ini penting agar laut tetap sehat, ikan tetap banyak, dan nelayan bisa terus melaut,” tegasnya.
Sementara itu, CSR dan CR Manager Bhimasena Power Indonesia Ahmad Lukman mengatakan, BPI bersama pemerintah daerah juga telah memasang terumbu karang buatan, rumah ikan buatan, serta melakukan penanaman mangrove dan cemara laut sejak tahun 2016.
“Kolaborasi ini dilakukan bersama universitas, termasuk Universitas Diponegoro, untuk meningkatkan populasi biota laut. Kami sangat mendukung upaya pelestarian biodiversitas laut. Harapannya, pelestarian ini tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga menjamin keberlanjutan hidup para nelayan di Batang,” terangnya.
Dengan kegiatan ini, diharapkan kawasan pesisir Batang bisa menjadi zona konservasi aktif yang mampu menjaga keseimbangan antara eksploitasi sumber daya ikan dan pelestariannya di tengah ancaman overfishing di Laut Jawa. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)