- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 03:52 WIB
: Workshop Personal Branding dan Eksistensi Inklusif di Media Sosial, Kamis (24/7/2025). - Foto: Mc.Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 24 Juli 2025 | 18:18 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 121
Surabaya, InfoPublik - Komitmen untuk menghadirkan ruang inklusif dalam dunia digital terus digalakkan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur. Sebanyak 20 peserta dari kalangan disabilitas rungu wicara binaan UPT Rehabilitasi Sosial Bina Rungu Wicara (RSBRW) Pasuruan dan komunitas Sobat Dili binaan Dinas Sosial Jawa Timur mengikuti Workshop Personal Branding dan Eksistensi Inklusif di Media Sosial, Kamis (24/7/2025).
Kegiatan ini dibuka Sekretaris Diskominfo Jatim, Ibu Suharlina Kusumawardani, yang menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat kesetaraan bagi semua kelompok masyarakat. “Diskominfo memfasilitasi kegiatan ini karena kami tidak membedakan. Disabilitas hanya sebutan. Kami yakin kemampuan dan potensi kita semua setara,” ungkapnya.
Sesi utama diisi oleh Nur Kholis, S.S., M.I.Kom, dosen Universitas Bina Nusantara (Binus) Malang. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya personal branding sebagai alat untuk mengenali diri dan membangun kepercayaan diri. “I am strong, itu personal branding saya. Kenapa kita harus melabeli diri kita kuat? Karena kalau kita menganggap diri kita kuat, maka kita akan berusaha menjadi kuat,” jelasnya penuh semangat.
Lewat analogi dua gelas kopi yang dikemas berbeda, peserta diajak memahami bahwa brand bukan sekadar simbol, melainkan nilai dan keunikan yang membedakan seseorang dari yang lain. “Kalau kita tidak punya label, maka kita bisa dianggap kosong. Tapi kalau kita punya label, kita akan terdorong untuk mengisinya dengan nilai-nilai positif,” lanjutnya.
Para peserta diajak merenung dan menjawab lima pertanyaan mendasar tentang diri mereka: hobi, hal yang disukai dan tidak disukai, keinginan, serta keahlian. Diskusi ini menjadi jembatan untuk mengenali potensi dan membentuk personal branding yang autentik.
Inspirasi juga datang dari dua tokoh perempuan berpengaruh: Oprah Winfrey dan Sri Mulyani. Meskipun bergerak di bidang berbeda, keduanya memiliki kesamaan—memberikan manfaat luas bagi masyarakat. “Artinya, siapa pun kita, apa pun latar belakangnya, kita bisa memberi manfaat dan dikenal karena nilai kita,” tambah Nur Kholis.
Sesi semakin hangat dengan kuis dan tantangan bagi peserta untuk bercerita di depan tentang nilai kuat dalam dirinya “berani, kuat, percaya diri.” Tiga peserta terpilih mendapatkan hadiah menarik berupa saldo GoPay.
Selanjutnya, peserta mempresentasikan diri masing-masing dengan ungkapan “Saya berani/kuat/percaya diri.” Tak hanya membangun keberanian, sesi ini juga melatih mereka menampilkan identitas positif di depan umum.
Pada sesi kedua, peserta diajak merekam ulang pemahaman mereka terhadap materi yang telah diberikan. Video hasil rekaman ini kemudian diunggah ke media sosial masing-masing sebagai bentuk penyebaran semangat inklusif dan optimisme diri. “Dengan menyebarkannya, kita tidak hanya belajar untuk diri sendiri, tetapi juga menginspirasi orang lain. Kita semua mampu dan layak tampil percaya diri di dunia digital,”tambahnya. (MC Prov Jatim /hjr/eyv)