- Oleh MC KAB MUSI BANYUASIN
- Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:29 WIB
:
Oleh MC KAB MUSI BANYUASIN, Minggu, 27 Juli 2025 | 18:21 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 165
Jakarta, Infopublik – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus menunjukkan komitmennya dalam memastikan energi bersih dan terjangkau dapat dinikmati secara merata oleh masyarakat. Dalam audiensi bersama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Jumat (25/7/2025), Pemkab Muba mengajukan usulan tambahan 40.523 sambungan jaringan gas rumah tangga (jargas) untuk tahun anggaran 2026.
Langkah ini sebagai tindak lanjut dari realisasi 17.118 sambungan rumah yang telah terpasang di tiga kecamatan: Sekayu, Sungai Lilin, dan Bayung Lencir, serta alokasi 5.143 sambungan yang akan dibangun di Kecamatan Babat Supat pada tahun 2025.
Wakil Bupati Muba, Rohman, menegaskan bahwa akses energi merupakan hak masyarakat, apalagi Muba merupakan salah satu daerah penghasil minyak dan gas bumi (migas) strategis di Sumatera Selatan.
“Gas alam di Muba bukan hanya potensi, tapi harus menjadi manfaat nyata. Kami ingin masyarakat di semua kecamatan merasakan langsung dampak dari sumber daya yang mereka miliki,” ujar Rohman.
Ia berharap, dibawah kepemimpinan Bupati H.M. Toha dan dirinya sebagai Wakil Bupati, proses pemerataan energi melalui jaringan gas rumah tangga bisa berjalan lebih cepat dan merata.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Laode Sulaeman. Ia menyatakan dukungannya terhadap percepatan pembangunan jargas di Muba. “Sebagai daerah penghasil gas, masyarakat Muba memang selayaknya mendapat prioritas. Ini bukan sekadar proyek infrastruktur, ini adalah keadilan energi,” tegas Laode.
Laode juga menyampaikan bahwa PT Perusahaan Gas Negara (PGN) akan dilibatkan secara aktif dalam pelaksanaan proyek ini. Komitmen dari pemerintah pusat, lanjutnya, akan ditindaklanjuti dalam tahap perencanaan teknis dan penganggaran.
Distribusi gas alam melalui jaringan pipa bukan hanya soal kenyamanan rumah tangga, melainkan langkah strategis menekan penggunaan LPG bersubsidi, meningkatkan efisiensi energi, dan membuka peluang ekonomi baru di tingkat lokal.
Usulan tambahan 40.523 sambungan oleh Pemkab Muba diproyeksikan akan menjangkau empat kecamatan lain yang belum tersentuh jaringan gas. Jika disetujui, maka Muba akan menjadi salah satu daerah dengan cakupan jargas tertinggi di luar Jawa.
Langkah ini menegaskan bahwa Muba tidak hanya menjadi lumbung energi nasional, tetapi juga wilayah yang mengutamakan kesejahteraan warga sebagai bagian dari tata kelola sumber daya yang inklusif dan berkelanjutan.