: Suasana kunjungan Bappenas RI didampingi Kepala Bappeda Maluku Utara, Muhammad Sarmin S Adam./ Sansul Sardi
Oleh MC KOTA TIDORE, Senin, 28 Juli 2025 | 10:33 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 114
Sofifi, InfoPublik- Deputi Bidang Pengembangan Kewilayahan Kementerian PPN/Bappenas Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Maluku Utara, Minggu (27/7/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk menggali lebih dalam potensi, tantangan, serta arah pembangunan wilayah Maluku Utara ke depan.
Kepala Bappeda Provinsi Maluku Utara, Muhammad Sarmin S. Adam, menyampaikan harapannya agar kunjungan ini menjadi momentum penting bagi percepatan pembangunan daerah yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berbasis kekuatan lokal.
“Ini adalah momen strategis menyatukan visi antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya merancang strategi pembangunan kewilayahan yang lebih terintegrasi, dan mengedepankan keunggulan daerah,” ujar Sarmin.
Rangkaian kunjungan dimulai dengan diskusi intensif bersama jajaran Pemerintah Provinsi Maluku Utara di Kantor Gubernur. Beberapa isu utama yang dibahas mencakup arah pembangunan regional, integrasi program prioritas nasional, serta penguatan konektivitas antarpulau di wilayah timur Indonesia.
Usai diskusi, rombongan melanjutkan agenda dengan meninjau kawasan hutan mangrove di Sofifi. Kawasan ini menjadi simbol penting dalam upaya perlindungan lingkungan hidup, sekaligus menyimpan potensi besar sebagai destinasi ekowisata berkelanjutan. Peninjauan ini menjadi sorotan mengingat peran vital ekosistem mangrove dalam mitigasi perubahan iklim dan pengembangan ekonomi hijau.
Selanjutnya, rombongan mengunjungi Pasar Rakyat Galala, pusat kegiatan ekonomi masyarakat lokal yang mencerminkan dinamika sektor informal di wilayah tersebut. Kunjungan juga dilanjutkan ke Pelabuhan Penyeberangan Feri Sofifi, yang dinilai sebagai simpul strategis dalam konektivitas logistik dan mobilitas penduduk di kawasan timur Indonesia.
Agenda kunjungan diakhiri dengan peninjauan ke Balai Taman Nasional Aketajawe-Lolobata dan lokasi konservasi langsung di Kabupaten Halmahera Timur.
Sarmin menegaskan pentingnya kawasan tersebut, tidak hanya dari aspek konservasi, tetapi juga dari sisi ekonomi dan riset ilmiah.
“Taman Nasional Aketajawe-Lolobata menyimpan kekayaan hayati luar biasa. Ini adalah aset ekologis dan ekonomi yang perlu dikelola secara bijak demi keberlanjutan,” tegas dia.
Ia juga menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan langkah penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menciptakan pembangunan yang lebih adil dan berwawasan lingkungan.
“Kami optimistis, dengan dukungan pemerintah pusat, Maluku Utara bisa menjadi model pembangunan daerah berbasis potensi lokal yang inklusif dan berwawasan lingkungan,” kata dia.
MC Tidore