- Oleh MC PROV SUMATERA SELATAN
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:13 WIB
:
Oleh MC PROV SUMATERA SELATAN, Selasa, 29 Juli 2025 | 21:14 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 199
Palembang, InfoPublik – Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel), Herman Deru, mendapat apresiasi nasional atas komitmennya dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Pujian tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, saat memimpin Apel dan Simulasi Pengendalian Karhutla Provinsi Sumsel Tahun 2025 di halaman Griya Agung, Selasa (29/7/2025).
Menteri Hanif menyatakan rasa bangga atas penurunan signifikan kasus Karhutla di Sumsel, dibandingkan dengan sejumlah provinsi lain. Hal ini menunjukkan kerja keras Pemerintah Provinsi Sumsel dalam menjaga stabilitas ekosistem lahan gambut sebagai langkah utama pencegahan kebakaran.
“Kita sangat bangga. Di Sumsel terjadi penurunan Karhutla yang cukup signifikan. Ini hasil kerja nyata seluruh pihak dalam menjaga tinggi muka air gambut. Kebakaran hanya mungkin terjadi jika ada unsur kesengajaan,” tegas Hanif.
Ia menekankan pentingnya penegakan hukum terhadap pihak yang terbukti lalai atau dengan sengaja membakar lahan. Dukungan tegas diharapkan datang dari aparat keamanan seperti Pangdam II Sriwijaya, Kapolda Sumsel, dan Forkopimda.
“Kami mendorong langkah hukum tegas. KLHK siap mendukung upaya penindakan bagi pelaku Karhutla, termasuk pemegang konsesi,” tambahnya.
Apel siaga ini menjadi bagian dari implementasi arahan Presiden RI dalam membangun sistem pencegahan Karhutla secara permanen. Fokus ini juga sejalan dengan target nasional penurunan emisi gas rumah kaca sebagai bentuk komitmen terhadap krisis iklim global.
Hanif mengingatkan kembali beberapa peristiwa besar Karhutla nasional seperti pada 1981, 1997, 2015, hingga 2023, yang menyebabkan kerusakan ekosistem dan gangguan kesehatan. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pengendalian Karhutla sangat bergantung pada kekompakan lintas sektor.
Data Kementerian LHK menunjukkan, sejak 1 Januari hingga 31 Mei 2025 telah terjadi 983 kasus Karhutla di Indonesia dengan luas terdampak mencapai 5.485 hektare. Untuk Sumsel, hingga 23 Juni 2025 tercatat 1.104 hotspot dan 64 kasus Karhutla dengan total luas kebakaran 43 hektare.
“Atas nama Kementerian LHK, kami menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh jajaran Pemprov Sumsel dalam memadamkan dan menanggulangi Karhutla,” ujarnya.
Di akhir amanatnya, Hanif berharap agar Pemprov Sumsel terus meningkatkan kesiapsiagaan melalui pemantauan cuaca secara berkala, kesiapan sumber daya manusia, peralatan, serta pendanaan yang memadai.