- Oleh MC KAB BANGKALAN
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 06:14 WIB
:
Oleh MC KAB MUSI BANYUASIN, Kamis, 31 Juli 2025 | 10:17 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 126
Palembang, InfoPublik — Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus mematangkan kesiapan sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XV dan Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) V Sumatera Selatan Tahun 2025. Salah satu langkah strategis dilakukan melalui audiensi bersama Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sumatera Selatan, Senin (28/7/2025), di Kantor BPKP Sumsel, Palembang.
Pertemuan tersebut dipimpin Wakil Bupati Muba, Kyai Rohman, mewakili Bupati H M Toha. Hadir mendampingi antara lain Plt Asisten I Setda Muba Ardiansyah, Kadispopar Muba Dr M Fariz, Kadiskominfo Herryandi Sinulingga, serta Ketua KONI Muba Marjoni Khalik. Sementara pihak BPKP diwakili Koordinator Pengawasan Afandi dan Auditor Ahli Madya Ernaldi Taqwinda.
Wabup Rohman menyampaikan komitmen Pemkab Muba dalam membangun tata kelola kegiatan olahraga yang transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik-praktik penyimpangan. Ia berharap sinergi dengan BPKP menjadi fondasi penting dalam penyelenggaraan Porprov dan Peparprov 2025.
“Kami sadar yang kami kelola adalah uang negara. Karena itu kami memohon pendampingan BPKP agar seluruh proses sesuai regulasi dan menjadi tonggak kemajuan Muba,” tegas Wabup Rohman.
Ia juga menegaskan bahwa keterbukaan dan evaluasi menjadi prinsip utama Pemkab, tidak hanya dalam penyelenggaraan event olahraga, tetapi juga dalam praktik pemerintahan secara keseluruhan.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Muba, M Fariz, melaporkan bahwa Porprov XV akan digelar pada 18–31 Oktober 2025, disusul Peparprov V pada 1–7 November 2025. Kedua ajang ini akan mempertandingkan 34 cabang olahraga di 24 venue yang tersebar di wilayah Muba.
“Kesiapan venue sudah mencapai 80 persen. Beberapa pekerjaan seperti pengaspalan sirkuit dan penataan venue sedang dalam proses tender,” ujar Fariz.
Ia menjelaskan bahwa dana penataan venue sebagian berasal dari hibah provinsi sebesar lebih dari Rp10 miliar. Selain itu, pembangunan sarana dan prasarana juga melibatkan dukungan CSR dari perusahaan mitra, tetap dalam pendampingan BPKP untuk menjaga prinsip good governance.
Sejumlah isu strategis juga telah dibahas dalam forum panitia daerah, termasuk kelangkaan BBM dan potensi gangguan pasokan listrik. Fariz mengusulkan agar Pemprov segera menggelar Rapat Panitia Besar untuk menyelaraskan agenda dan memastikan kesiapan lintas kabupaten/kota.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BPKP Sumsel Supriyadi menyatakan dukungan penuh atas keseriusan Pemkab Muba menjadi tuan rumah. Ia mengapresiasi inisiatif pendampingan yang diajukan dan menekankan beberapa hal penting sebagai panduan pelaksanaan.
“Prinsip dasar yang harus dijaga adalah tidak boleh ada praktik gratifikasi dalam bentuk apa pun,” tegas Supriyadi.
Ia juga meminta agar pengelolaan anggaran konsumsi dan snack dicatat secara rinci, serta memastikan tidak ada temuan yang bisa menimbulkan kerugian negara. Kejelasan status aset yang dibangun pasca-event juga menjadi perhatian penting.
“Jangan sampai infrastruktur yang sudah dibangun menjadi mangkrak. Harus dipastikan keberlanjutan dan manfaatnya bagi masyarakat,” tambahnya.
BPKP turut merekomendasikan penyusunan SOP untuk para volunter, termasuk aspek rekrutmen, pembekalan, hingga pelaporan kinerja. Supriyadi juga menyarankan agar unsur eksternal dimasukkan dalam struktur panitia daerah untuk menjalankan fungsi pengawasan dan pelaporan independen.
Sebagai langkah antisipasi, BPKP juga membuka opsi penggunaan teknologi modifikasi cuaca untuk meminimalkan gangguan hujan, khususnya saat pembukaan dan pertandingan cabang olahraga luar ruangan.
“Kami berharap sinergi ini tidak berhenti di Porprov dan Peparprov saja, tapi menjadi fondasi penguatan tata kelola keuangan dan pemerintahan yang lebih baik di Muba,” tutup Supriyadi.
Dengan langkah antisipatif, koordinasi lintas sektor, dan komitmen pada prinsip transparansi, Kabupaten Muba meneguhkan diri bukan hanya sebagai tuan rumah yang siap, tetapi juga sebagai pelopor tata kelola olahraga yang modern dan bertanggung jawab.