Peringatan Hari Anak, Gubernur Jatim dan Menteri PPPA Tekankan Peran Keluarga dan Masyarakat

: Gubernur Jatim dan Menteri PPPA Hadiri Puncak Hari Anak Nasional 2025 di Pasuruan. Foto: Rafli MC Jatim


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 30 Juli 2025 | 00:31 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 168


Surabaya, InfoPublik — Pada acara puncak Hari Anak Nasional tingkat Provinsi Jawa Timur di Kebun Raya Purwodadi, Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, menegaskan bahwa perlindungan dan pemberdayaan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan membutuhkan keterlibatan aktif keluarga dan seluruh masyarakat.

Kegiatan itu dihadiri lebih dari 1.000 anak dari berbagai tingkat pendidikan, kedua pejabat itu menyoroti pentingnya membangun fondasi kuat dalam pola asuh keluarga. Gubernur Khofifah mengajak masyarakat untuk terus mengasah talenta anak dan memberi mereka ruang berkarya, sehingga bisa mengharumkan nama bangsa.

"Pentingnya kita menjaga talenta anak dan memberi ruang agar prestasi mereka, ini agar dapat mengharumkan nama keluarga, daerah, maupun bangsa," ujarnya.

Menteri Arifatul Fauzi menekankan meski pemerintah telah melakukan berbagai program, keberhasilan pemberdayaan dan perlindungan anak sangat bergantung pada peran orang tua. Ia menegaskan bahwa pola asuh yang baik, pengawasan terhadap penggunaan gawai, serta lingkungan yang mendukung adalah kunci utama menekan angka kekerasan terhadap anak yang masih tinggi.

Arifatul Fauzi mengungkapkan bahwa berdasarkan data SIMFONI-PPA dari Kementerian PPPA, tercatat sebanyak 16.713 kasus kekerasan terhadap anak sejak 1 Januari 2025 hingga saat ini, dengan 62,8 persen korban adalah anak-anak dan 80,5 persen di antaranya adalah anak perempuan. Penyebab utama kekerasan tersebut meliputi pola asuh keluarga yang buruk, penggunaan gawai yang tidak bijak, dan faktor lingkungan.

Saat ini, Kementerian PPPA sedang menggalakkan program pembatasan penggunaan gawai dan kembali memperkenalkan permainan tradisional serta meningkatkan rasa nasionalisme melalui lagu nasional dan cerita pahlawan nasional.

Kegiatan ini juga menampilkan permainan tradisional dan budaya lokal, sebagai upaya memperkuat nasionalisme dan mengenalkan nilai-nilai budaya sejak usia dini. Selain itu, pemerintah menyalurkan bantuan berupa ikan segar kepada panti asuhan dan mengedukasi anak-anak mengenai pentingnya pola hidup sehat dan berkualitas.

Arifatul juga mengungkapkan pemerintah terus mendorong program pembatasan penggunaan gawai dan memperkuat peran orang tua dalam membangun karakter anak melalui pendidikan agama, akhlak, dan budi pekerti.

Ia juga mengajakan agar seluruh elemen masyarakat saling bahu membahu melindungi dan membangun potensi terbaik generasi muda, demi masa depan Indonesia yang lebih cerah.(MC Jatim/ida-pca)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Minggu, 31 Agustus 2025 | 03:52 WIB
Hangat di Grahadi, Gubernur Khofifah Peluk Warga dan Bagi Sembako
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Minggu, 31 Agustus 2025 | 03:57 WIB
Gerakan Pangan Murah Serentak di 962 Titik Digelar seluruh Jawa Timur
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 06:16 WIB
Pemkot Surabaya Buka Pendaftaran Beasiswa Pemuda Tangguh untuk Mahasiswa 2025
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 06:18 WIB
Diskominfo Jatim Edukasi Perempuan Disabilitas Branding Usaha dengan AI
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:46 WIB
Kolaborasi PLATO Wujudkan Surabaya Bersinar
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:49 WIB
DWP Kominfo Jatim Bersama Karnus Kendalikan Diabetes Melalui Makanan Sehat
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 02:50 WIB
Pemkot Surabaya Raih Rekor MURI Penyuluhan TBC Terbanyak di Tingkat RW
-->