- Oleh MC KAB KUBU RAYA
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:22 WIB
:
Oleh MC KAB KUBU RAYA, Rabu, 30 Juli 2025 | 20:52 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 196
Kubu Raya, InfoPublik – Bupati Kubu Raya, Sujiwo, meninjau langsung kesiapan peralatan dan personel yang siaga mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Peninjauan ini dilakukan usai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya menetapkan peningkatan status dari siaga menjadi tanggap darurat bencana Karhutla. Sejumlah pos siaga Karhutla pun telah didirikan sebagai langkah respons cepat terhadap potensi titik api.
Bupati Sujiwo menyampaikan bahwa kondisi Karhutla di wilayahnya relatif terkendali dibanding daerah lain.
“Karhutla di Kubu Raya cukup terkendali. Kalaupun kita tingkatkan status menjadi tanggap darurat, bukan berarti titik api kita parah,” ujar Sujiwo dalam Apel Siaga Karhutla yang digelar di halaman Kantor Bupati Kubu Raya, Rabu (30/7/2025).
Ia menambahkan, posisi strategis Kubu Raya yang memiliki objek vital seperti Bandara Supadio menjadi perhatian khusus. Oleh karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi dukungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terutama atas perhatian yang diberikan oleh Kepala BNPB, Letnan Jenderal Soeharyanto, dan jajaran.
“Dukungan terhadap operasi modifikasi cuaca dan kesiapan water bombing sangat kami rasakan. Dengan status tanggap darurat, kami yakin perhatian BNPB akan lebih besar,” ungkapnya.
Sujiwo menekankan pentingnya kesiapsiagaan dini sebagai langkah preventif. “Jangan sampai saat kebakaran sudah besar baru kita siaga. Justru sekaranglah saatnya kita bertindak,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sebagai kepala daerah, dirinya akan terus hadir di lapangan bersama tim untuk memantau dan memastikan penanganan berjalan optimal. “Kami juga memberikan perhatian khusus kepada seluruh personel di lapangan yang bekerja tanpa kenal lelah,” tambahnya.
Bupati turut menginformasikan bahwa meski sempat muncul asap beberapa waktu lalu, hal itu berasal dari kabupaten tetangga seperti Mempawah yang mengalami kebakaran lahan lebih dari 100 hektare, bahkan Singkawang pun sempat terdampak.
“Alhamdulillah, situasinya dapat dikendalikan,” pungkasnya.
(ird/mcKubuRaya)