- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:52 WIB
: Peringatan Hari Anak Nasional | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Selasa, 5 Agustus 2025 | 21:38 WIB - Redaktur: Untung S - 301
Pontianak, InfoPublik – Peringatan Hari Anak Nasional 2025 menjadi momentum bagi Pemerintah Kota Pontianak untuk menegaskan komitmennya dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak. Wali Kota Edi Rusdi Kamtono menyatakan bahwa pembangunan kota yang ramah anak merupakan prioritas utama dalam visi pembangunan daerah.
"Kami bertekad menciptakan lingkungan yang memungkinkan setiap anak di Pontianak tumbuh optimal, terlindungi, dan mampu meraih cita-citanya," tegas Edi usai acara Peringatan Hari Anak Nasional bertema 'Anah Hebat, Indonesia Kuat untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045' di Aula Rumah Jabatan Wali Kota, Selasa (5/8/2025).
Komitmen itu diwujudkan melalui berbagai kebijakan konkret. Salah satunya adalah Peraturan Wali Kota tentang pembatasan jam malam anak yang efektif mengurangi jumlah anak berkeliaran di atas pukul 21.00 WIB. "Data menunjukkan penurunan signifikan kasus keterlibatan anak dalam kegiatan negatif di malam hari sejak aturan ini diterapkan," jelas Edi.
Untuk 60 ribu lebih anak usia 1-5 tahun dan puluhan ribu remaja di Pontianak, Pemkot telah menyiapkan sejumlah program terpadu. Mulai dari penguatan fasilitas pendidikan di semua jenjang, pembangunan taman bermain ramah anak, hingga kawasan tanpa rokok di tempat publik. "Kami juga sedang menyiapkan sistem pengaduan khusus untuk kasus kekerasan terhadap anak yang terintegrasi dengan pusat pelayanan terpadu," tambah Edi.
Tidak hanya kebijakan preventif, Pemkot juga gencar melakukan edukasi tentang bahaya bullying dan pelecehan seksual melalui program sekolah ramah anak. "Kasus bullying dan kekerasan terhadap anak masih menjadi tantangan serius yang membutuhkan penanganan semua pihak," ujar Wali Kota.
Komitmen ini membuahkan hasil dengan diraihnya penghargaan Kota Layak Anak (KLA) dari pemerintah pusat. Saat ini Pontianak berada di tingkat Madya dan terus berupaya mengejar predikat Utama seperti Surabaya. "Penghargaan ini bukan tujuan akhir, tapi pengakuan bahwa kita berada di jalur yang benar," kata Edi.
Kolaborasi dengan komunitas dan dunia usaha menjadi kunci sukses program perlindungan anak di Pontianak. Pemkot aktif menggandeng LSM perlindungan anak, komunitas parenting, dan perusahaan untuk program pendampingan dan edukasi.
"Kami mengajak semua warga Pontianak menjadi orang tua asuh bagi anak-anak di lingkungan masing-masing. Perlindungan anak adalah tanggung jawab kolektif," pungkas Edi menutup wawancara.
Dengan pendekatan holistik ini, Pontianak semakin memperkuat posisinya sebagai kota percontohan dalam pemenuhan hak anak di Kalimantan Barat, sekaligus mempersiapkan generasi unggul untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. (kominfo/prokopim/Jemi Ibrahim)