- Oleh MC KAB BATANG
- Kamis, 5 Juni 2025 | 11:14 WIB
: Gubernur Banten Andra Soni mendiskusikan pemeriksaan dan penyelamatan atau konservasi pohon bersama Tim Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB) di Gedung Negara Provinsi Banten, Jl. Brigjen KH Syam’un No. 5, Kota Serang, Selasa (5/8/2025)/Biro Adpimpro Banten.
Oleh MC PROV BANTEN, Selasa, 5 Agustus 2025 | 21:07 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 100
Banten, InfoPublik- Gubernur Banten Andra Soni menggandeng Tim Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mendiskusikan upaya pemeriksaan dan penyelamatan pohon di ruang terbuka hijau. Langkah ini bertujuan untuk menjaga kelestarian pohon sekaligus memastikan keselamatan publik di area terbuka.
“Alhamdulillah, hari ini kami berkesempatan bersilaturahmi dengan saudara-saudara kita, para ahli pohon dari IPB,” ujar Gubernur Andra Soni di Gedung Negara Provinsi Banten, Jl. Brigjen KH Syam’un No. 5, Kota Serang, Selasa (5/8/2025).
Ia menjelaskan bahwa banyak pohon tua di wilayah Provinsi Banten yang memerlukan pemeriksaan kondisi secara menyeluruh.
“Banyak pohon tua yang perlu diperiksa kondisinya. Kalau bisa diselamatkan, tentu akan kita rawat. Kalau membahayakan, akan kita antisipasi,” tegasnya.
Menurut Andra Soni, langkah pemeliharaan dan pemetaan kondisi pohon akan segera ditindaklanjuti oleh perangkat daerah terkait. Upaya tersebut juga akan melibatkan pegiat lingkungan dan masyarakat luas agar lebih kolaboratif dan berkelanjutan.
“Keselamatan publik di ruang terbuka menjadi perhatian utama. Pohon yang masih bisa diselamatkan akan dipasangi sistem penopang, sementara yang rusak akan segera ditangani sesuai hasil pemeriksaan,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar IPB Prof Lina Karlinasari mengapresiasi inisiatif Pemerintah Provinsi Banten dalam menjaga keberlangsungan pohon di ruang publik.
“Kami sangat mengapresiasi bagaimana Pemerintah Provinsi Banten begitu konsen terhadap pohon. Upaya ini merupakan langkah penting untuk menjaga nilai sejarah, keamanan, dan fungsi ekologis pohon bagi generasi mendatang,” ungkap Lina.
Senada dengan itu, Direktur Eksekutif Rekonvasi Bhumi NP Rahadian menyebut kolaborasi tersebut sebagai bentuk nyata kepedulian kepala daerah terhadap pelestarian lingkungan.
“Selama Provinsi Banten berdiri, baru kali ini ada gubernur yang secara nyata peduli terhadap pohon. Bahkan tadi kami mendiskusikan wacana menjadikan kawasan tersebut sebagai taman koleksi tanaman khas Banten. Gagasan itu dapat menjadi ruang belajar bagi anak-anak dan masyarakat,” terangnya.
Langkah Pemerintah Provinsi Banten ini menjadi tonggak awal dalam memperkuat sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup.
(Mills/MC Prov Banten)