- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 03:52 WIB
: Dirjen Kesehatan Lanjutan Kemenkes RI Apresiasi Katarak Center RSUD Padangan Bojonegoro. Foto : Pemkab Bojonegoro
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 6 Agustus 2025 | 17:24 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 95
Jatim Newsroom – Direktur Jenderal (Dirjen) Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Azhar Jaya mengapresiasi adanya Katarak Center yang dimiliki RSUD Padangan dan mendorong adanya penguatan SDM serta fasilitas ICU dan HCU yang sesuai standar.
Menurut Azhar Jaya angka kebutaan layanan katarak secara nasional saat ini sekitar 3 persen. Namun di Jawa Timur lebih tinggi yakni 4,4 persen. Dari data tersebut, diperkirakan setiap tahun terdapat 210.000 hingga 250.000 kasus baru katarak di Indonesia. Oleh karena itu, kehadiran Katarak Center RSUD Padangan dipandang sebagai langkah tepat untuk percepatan penanganan kasus ini, khususnya di wilayah Bojonegoro dan sekitarnya.
“Katarak adalah salah satu layanan yang bisa ditangani secara cepat dan dibiayai melalui BPJS. Ini menjadi peluang besar sekaligus kebutuhan mendesak,” ucapnya seperti dalam siaran tertulisnya Pemkab Bojonegoro, Rabu (6/8/2025)
Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, Ninik Susmiati menambahkan RSUD Padangan menjadi salah satu pusat pengembangan layanan kesehatan di Bojonegoro. Tahun ini, RSUD Padangan meresmikan Katarak Center serta membuka berbagai layanan baru seperti endoskopi THT, politerapi wicara, poli paru, poli saraf serta poli jiwa. Penambahan alat medis pun terus dilakukan, termasuk alat spirometri dan rencana pengadaan CT Scan 128 slice, menggantikan alat lama yang hanya 32 slice.
Pada tahun 2026, kata Ninik, RSUD Padangan direncanakan memiliki gedung baru 5 lantai yang akan dilengkapi dengan ruang VIP. Kemudian pada 2027, direncanakan pembangunan gedung utama 6 lantai sebagai pusat pelayanan jantung terpadu, poli eksekutif, laboratorium dan radiologi eksekutif, serta penambahan fasilitas hemodialisa. Untuk mendukung itu, akan disiapkan pula pengadaan lahan seluas 16.563 m² dan penambahan SDM medis.
Puncaknya, pada tahun 2028, RSUD Padangan ditargetkan naik kelas menjadi Rumah Sakit Kelas B. Rencana ini akan didukung oleh pengadaan Cath Lab, peningkatan jumlah dokter spesialis, serta pembukaan rawat inap eksekutif.
Saat ini, RSUD Padangan memiliki 334 tenaga kesehatan, termasuk 20 dokter spesialis dari 15 spesialisasi, dokter umum, serta 9 dokter gigi termasuk spesialis gigi. “Namun demikian, tantangan masih ada, terutama pada ketersediaan dokter spesialis yang masih terbatas,” katanya.
Tercatat ada 12 jenis spesialis yang belum tersedia di RSUD Padangan dan lima di antaranya merupakan jenis layanan sangat dibutuhkan. Untuk itu, Pemkab terus berupaya melengkapi kebutuhan SDM agar target peningkatan status rumah sakit dapat tercapai.(MC Prov Jatim /hjr-yan/eyv)