- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Inovasi Pangan Lokal Maluku Tenggara yang Higienis dan Bernilai Ekonomi Tinggi. Foto : Fredy
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Kamis, 7 Agustus 2025 | 05:39 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 259
Langgur, InfoPublik – Tim Riset Berdikari dari Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) sukses mengembangkan kuliner tradisional enbal menjadi produk pangan lokal bernilai ekonomi tinggi dengan inovasi berbasis hasil laut.
Produk khas Maluku Tenggara ini dikemas secara higienis, menjadikannya layak bersaing di pasar modern nasional.
Ketua Tim Riset Berdikari Polikant, Ismail Marasabessy, menjelaskan bahwa proyek riset ini didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Penelitian (LPDP).
“Hanya Politeknik Tual dan Politeknik Ambon yang mendapat hibah ini di Maluku. Riset ini kami laksanakan sejak 2024,” ujarnya dalam media gathering di Aula Kimson Langgur, Selasa (5/8/2025).
Enbal umumnya diolah dengan campuran kenari atau kacang. Namun, tim Polikant menghadirkan terobosan dengan menambahkan kerang masngur, laor (cacing laut), dan rumput laut sebagai bahan utama.
“Kami melihat potensi laut yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Produk enbal kalori ini memiliki kadar protein tinggi dan telah diuji ketahanannya hingga enam bulan,” tambahnya.
Proses produksi juga dioptimalkan menggunakan mesin press. Jika cara tradisional memakan waktu hingga 10 jam, kini cukup 2–4 jam. Dalam sekali produksi, 12 kg enbal Lenlun menghasilkan sekitar 1.120 potongan (ukuran 30x50 cm), setara 50–60 paket berisi 20 potongan.
Meski bernilai ekonomi tinggi, Polikant tidak mengomersialkan produk ini. Inovasi ini dirancang untuk diserahkan kepada pelaku UMKM lokal guna dikembangkan secara mandiri. Estimasi harga per paket mencapai Rp65.000, memberikan peluang usaha menjanjikan bagi masyarakat Maluku Tenggara.
Direktur Polikant, Yusron Ali Rahayaan, menyatakan bahwa produk ini merupakan kontribusi nyata perguruan tinggi dalam mendukung ketahanan pangan dan mendorong ekonomi kreatif lokal.
“Kami berharap enbal laut ini bisa menjadi ikon baru Maluku Tenggara, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional,” pungkasnya.
MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun.