- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Gerakan Tanam Cabai Serentak di Maluku Tenggara: Wujudkan Ketahanan Pangan dan Kendalikan Inflasi. Foto:Rikhard
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Rabu, 13 Agustus 2025 | 16:25 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 342
Langgur, InfoPublik – Dinas Pertanian Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) menggelar Gerakan Tanam Cabai Serempak di Desa Danar Lumefar, Kecamatan Kei Kecil Timur Selatan, Rabu (13/8/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi menjaga ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi, khususnya dari komoditas hortikultura yang harganya sering berfluktuasi.
Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Thaher Hanubun, mengungkapkan bahwa Malra mendapat alokasi anggaran sebesar Rp2,013 miliar untuk program ketahanan pangan yang mencakup pengadaan sayuran, pupuk, pestisida, penyediaan 2.000 ayam ras petelur, perbaikan lima unit alat mesin pertanian, dan pembuatan kebun bibit kelapa genja seluas 1,5 hektare di BPP Ohoiluk.
Selain itu, melalui APBN, Malra juga memperoleh dukungan untuk pengembangan padi ladang seluas 26 hektare dan jagung hibrida 500 hektare yang tersebar di 11 kecamatan.
Gerakan ini akan dilanjutkan dengan penyebaran 450.000 benih cabai di 38,5 hektare lahan di 11 desa sentra cabai dengan target produksi 138,6 ton pada 2025. Proyeksi surplus mencapai 48,9 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi hingga akhir tahun.
“Terima kasih kepada Gubernur Maluku dan Bank Indonesia atas dukungan sarana produksi dan edukasi. Semoga gerakan ini menjadi budaya bertanam di seluruh pelosok Maluku,” ucap Bupati.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pertanian Malra, Joel Dumatubun, menyampaikan bahwa kegiatan ini melibatkan 300 peserta untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, TP PKK, petani, dan pelajar dalam menjaga ketahanan pangan keluarga.
“Dengan luas tanam 0,25 hektare dan produktivitas 3.000 kilogram per hektare, petani dapat menghasilkan 750 kilogram cabai. Jika dijual, pendapatan bisa mencapai Rp6,25 juta per bulan atau Rp75 juta per tahun,” ujarnya.
Dengan langkah ini, Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara optimistis mampu menstabilkan harga cabai, mengendalikan inflasi, dan meningkatkan kesejahteraan petani.
(MC Maluku Tenggara/Adolof Labetubun)