- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 03:52 WIB
: Lurah Sidodadi Surabaya, Eka Puji Astutie, saat pembentukan mengapresiasi kehadiran Rumah Literasi Digital (RLD). Ia berencana menghubungkan Karang Taruna setempat dengan RLD setelah perayaan 17 Agustus.
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 14 Agustus 2025 | 01:00 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 151
Surabaya, InfoPublik - Kota Surabaya kini memiliki ruang baru untuk insan pers dan pegiat ekonomi digital dengan diresmikannya Rumah Literasi Digital (RLD). Wadah ini lahir dari diskusi santai antara pengembang situs web dan jurnalis media daring yang sama-sama melihat perlunya ruang kolaborasi di tengah derasnya tantangan era digital.
Ketua Rukun Warta, Fatchur Rohman, mengatakan RLD hadir untuk menjembatani idealisme dan pragmatisme di dunia jurnalistik. “Gagasan ini muncul dari keinginan mempertahankan kualitas jurnalistik di tengah arus disrupsi digital,” ujarnya di Surabaya, Rabu (13/8/2025).
Pria yang akrab disapa Partok di kalangan wartawan Surabaya itu dikenal sebagai pengembang IT yang menangani hampir seratus media online, situs perusahaan, dan platform instansi pemerintahan. Menurutnya, cita-cita RLD sederhana: menjaga semangat idealisme sambil memastikan jurnalis tetap dapat memenuhi kebutuhan ekonomi.
“Di tengah persaingan ketat, RLD menawarkan solusi yang menghubungkan dua sisi mata uang itu. Kami membuka ruang bagi siapa saja yang ingin berkolaborasi,” tambahnya.
RLD dirancang sebagai pusat pembelajaran lintas bidang, mulai dari jurnalistik, fotografi, penulisan, videografi, pemrograman, hingga optimasi SEO. Wadah ini juga terbuka bermitra dengan lembaga, perusahaan, atau individu yang ingin mengembangkan kapasitas di ranah digital.
Lurah Sidodadi, Eka Puji Astutie, mengapresiasi kehadiran RLD di wilayahnya. Ia berencana menghubungkan Karang Taruna setempat dengan RLD pasca perayaan 17 Agustus, agar para pemuda dapat belajar langsung dari para pelaku ekonomi digital.
Sejak memimpin Sidodadi pada Maret 2019, Eka telah menginisiasi berbagai program pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat. Salah satunya adalah perbaikan layanan administrasi yang kini bisa diakses langsung warga tanpa perantara, dengan proses lebih cepat dan responsif.
Di bidang kesehatan lingkungan, Sidodadi meraih status ODF (bebas buang air besar sembarangan) pada 2021 berkat kerja sama dengan Wahana Visi Indonesia dan Badan Lingkungan. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) telah dibangun di RW 6 dan RW 1, bahkan hasil olahannya dimanfaatkan untuk menyiram tanaman dan mencuci kendaraan.
Kelurahan ini juga aktif menggelar Gerakan Kampung Pancasila melalui pelatihan, penilaian kondisi RT, kunjungan lapangan, pendataan kelompok rentan, serta memperkuat gotong royong lewat program Kampung Madani dan Siskamling. Selain itu, Sidodadi mengembangkan Desa Literasi di RW 6, bekerja sama dengan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), dan menargetkan pengaktifan kembali Karang Taruna setelah peringatan kemerdekaan.
“Kami akan mempertahankan status ODF, memantau kondisi kelompok rentan, dan terus mendorong partisipasi warga dalam kegiatan sosial serta keamanan lingkungan,” pungkas Eka. (MC Prov Jatim /hjr-mad/eyv)