- Oleh MC KAB KUBU RAYA
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:22 WIB
: Wakil Bupati Kubu Raya Sukiryanto (ketiga kanan) pimpin kegiatan dialog interaktif bertema penanggulangan serta antisipasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Kubu Raya yang dilaksanakan di aula kantor Bupati Kubu Raya, Kamis (14/8/2025). Dalam diskusi tersebut, untuk mencari solusi jangka pendek dan menengah terhadap bahaya Karhutla terlebih dalam musim kemarau bersama Polri, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian bersama kelompok taninya serta BPBD Kubu Raya dan Yayasan Gerakan Peduli Borneo di aula kantor Bupati Kubu Raya, Kamis (14/8/2025). (Foto:ird/mcKubuRaya)
Oleh MC KAB KUBU RAYA, Jumat, 15 Agustus 2025 | 02:00 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 154
Kubu Raya, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya memperkuat deteksi dini dalam penanganan jangka pendek kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan melibatkan Yayasan Gerakan Peduli Borneo (GPB).
Langkah ini diambil menyusul penetapan status tanggap darurat Karhutla oleh Pemkab Kubu Raya pada pekan sebelumnya. Pemerintah juga telah menyiapkan peralatan pemadam kebakaran dan mendukung pelaksanaan hujan buatan, meskipun curah hujan yang turun beberapa hari terakhir sempat membasahi sejumlah wilayah.
Wakil Bupati Kubu Raya, Sukiryanto, menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan hasil diskusi bersama para pemangku kepentingan, termasuk Kepolisian, untuk mengantisipasi potensi Karhutla yang kerap muncul saat musim kemarau.
“Silakan lakukan persiapan jangka pendek dan menengah. Hal ini telah ditegaskan oleh Menteri Lingkungan Hidup dalam pertemuan bersama gubernur dan para kepala daerah. Kalimantan memiliki dampak besar terhadap kualitas udara di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia,” ujarnya usai menghadiri Dialog Interaktif bertema Penanggulangan serta Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan, yang digelar di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Kamis (14/8/2025).
Ia mengungkapkan bahwa Pemkab Kubu Raya telah menyiapkan berbagai perangkat pendukung, mulai dari alat pemadam hingga kendaraan operasional, sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Menemukan solusi strategis untuk penanganan Karhutla dalam jangka pendek, menengah, dan panjang,” tambahnya.
Sukiryanto menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor, mengingat sebagian besar wilayah Kabupaten Kubu Raya merupakan lahan gambut yang sangat rentan terhadap kebakaran.
Sementara itu, Ketua Yayasan Gerakan Peduli Borneo, Alfred Bunga Data, menyatakan bahwa pihaknya telah melatih masyarakat desa sebagai bagian dari upaya membangun kesigapan menghadapi bencana.
“Sejauh ini, kami telah melatih beberapa desa dan membentuk model ‘Desa Tangguh Bencana’. Kami juga bekerja sama dengan BPBD agar ketika ada isu Karhutla maupun banjir, sudah ada Tim Satgas yang siap bergerak di desa,” jelasnya.
(ird/mcKubuRaya)