Jelang PON 2028, KONI Jatim Petakan Kondisi Kesehatan Atlet dan Pelatih

: pemeriksaan kesehatan atlet Koni Jatim. - FotoL Mc.Jatim


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 15 Agustus 2025 | 18:03 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 164


Surabaya, InfoPublik– Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur akan mengambil langkah khusus untuk menangani kesehatan atlet dan pelatih yang tergabung dalam skuad Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII 2028 Nusa Tenggara Timur–Nusa Tenggara Barat.

Langkah ini dilakukan berdasarkan hasil medical check up (MCU) yang dilakukan Rumah Sakit (RS) Ubaya terhadap 200 orang, terdiri atas 151 atlet dan 49 pelatih.

Humas RS Ubaya, Christanti, Jumat (15/8/2025) mengatakan pemeriksaan meliputi tes laboratorium, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan jantung. Dari hasil tersebut, ditemukan beberapa atlet dan pelatih mengalami gangguan kesehatan sehingga memerlukan tindak lanjut.

“Untuk hasil medical check up, ada beberapa temuan. Hari ini kami sudah memaparkan kepada Pak Ketum (KONI Jatim) dan jajaran mengenai rangkuman hasil yang harus ditindaklanjuti,” ujarnya.

Tanti menambahkan, RS Ubaya siap mendukung pemulihan kesehatan atlet, terutama bagi mereka yang mengalami cedera pada sistem muskuloskeletal. “Nanti kami bantu memfasilitasi proses return to competition di sport clinic kami,” katanya.

Wakil Sekretaris KONI Jatim, dr. Eko Nursucahyo, Sp.OG, menyebut pemeriksaan ini menjadi skrining awal kondisi atlet dan pelatih. “Sekitar 10 persen memiliki catatan kesehatan, sisanya lebih dari 90 persen dalam keadaan normal,” ujarnya.

Eko menegaskan, hasil tersebut akan menjadi acuan dalam pelaksanaan Puslatda. Atlet dan pelatih dengan catatan kesehatan akan mendapat treatment khusus. “Kami akan koordinasikan dengan tim Binpres dan cabang olahraga. Hasil ini juga menjadi dasar bagi pelatih dalam menentukan program latihan sesuai kondisi atlet,” jelasnya.

Ia mengingatkan agar pelatih dan atlet memperhatikan hasil pemeriksaan kesehatan untuk menghindari latihan berlebihan yang dapat menimbulkan masalah dan menurunkan performa saat pertandingan. “Kekurangannya apa, nanti disesuaikan dengan kondisi atletnya,” pungkas Eko. (MC Prov Jatim /hjr/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Minggu, 31 Agustus 2025 | 03:52 WIB
Hangat di Grahadi, Gubernur Khofifah Peluk Warga dan Bagi Sembako
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Minggu, 31 Agustus 2025 | 03:57 WIB
Gerakan Pangan Murah Serentak di 962 Titik Digelar seluruh Jawa Timur
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 06:16 WIB
Pemkot Surabaya Buka Pendaftaran Beasiswa Pemuda Tangguh untuk Mahasiswa 2025
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 06:18 WIB
Diskominfo Jatim Edukasi Perempuan Disabilitas Branding Usaha dengan AI
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:46 WIB
Kolaborasi PLATO Wujudkan Surabaya Bersinar
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:49 WIB
DWP Kominfo Jatim Bersama Karnus Kendalikan Diabetes Melalui Makanan Sehat
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 02:50 WIB
Pemkot Surabaya Raih Rekor MURI Penyuluhan TBC Terbanyak di Tingkat RW
-->