- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 03:52 WIB
: pemeriksaan kesehatan atlet Koni Jatim. - FotoL Mc.Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 15 Agustus 2025 | 18:03 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 164
Surabaya, InfoPublik– Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur akan mengambil langkah khusus untuk menangani kesehatan atlet dan pelatih yang tergabung dalam skuad Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII 2028 Nusa Tenggara Timur–Nusa Tenggara Barat.
Langkah ini dilakukan berdasarkan hasil medical check up (MCU) yang dilakukan Rumah Sakit (RS) Ubaya terhadap 200 orang, terdiri atas 151 atlet dan 49 pelatih.
Humas RS Ubaya, Christanti, Jumat (15/8/2025) mengatakan pemeriksaan meliputi tes laboratorium, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan jantung. Dari hasil tersebut, ditemukan beberapa atlet dan pelatih mengalami gangguan kesehatan sehingga memerlukan tindak lanjut.
“Untuk hasil medical check up, ada beberapa temuan. Hari ini kami sudah memaparkan kepada Pak Ketum (KONI Jatim) dan jajaran mengenai rangkuman hasil yang harus ditindaklanjuti,” ujarnya.
Tanti menambahkan, RS Ubaya siap mendukung pemulihan kesehatan atlet, terutama bagi mereka yang mengalami cedera pada sistem muskuloskeletal. “Nanti kami bantu memfasilitasi proses return to competition di sport clinic kami,” katanya.
Wakil Sekretaris KONI Jatim, dr. Eko Nursucahyo, Sp.OG, menyebut pemeriksaan ini menjadi skrining awal kondisi atlet dan pelatih. “Sekitar 10 persen memiliki catatan kesehatan, sisanya lebih dari 90 persen dalam keadaan normal,” ujarnya.
Eko menegaskan, hasil tersebut akan menjadi acuan dalam pelaksanaan Puslatda. Atlet dan pelatih dengan catatan kesehatan akan mendapat treatment khusus. “Kami akan koordinasikan dengan tim Binpres dan cabang olahraga. Hasil ini juga menjadi dasar bagi pelatih dalam menentukan program latihan sesuai kondisi atlet,” jelasnya.
Ia mengingatkan agar pelatih dan atlet memperhatikan hasil pemeriksaan kesehatan untuk menghindari latihan berlebihan yang dapat menimbulkan masalah dan menurunkan performa saat pertandingan. “Kekurangannya apa, nanti disesuaikan dengan kondisi atletnya,” pungkas Eko. (MC Prov Jatim /hjr/eyv)