- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 03:52 WIB
: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur mengikuti sidang paripurna istimewa mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo dalam rangka HUT ke-80 kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Gedung DPRD Jatim, Jumat (15/8/2025). - Foto: ryan MC Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Sabtu, 16 Agustus 2025 | 01:17 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 197
Surabaya, InfoPublik – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur mengikuti sidang paripurna istimewa mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo dalam rangka HUT ke-80 kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Gedung DPRD Jatim, Jumat (15/8/2025).
Sidang juga diikuti Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, Wakil Ketua DPRD Jatim, Deni Wicaksono, Hidayat, Blegur Prijanggono, dan Sri Wahyuni, serta anggota DPRD Jatim.
Selain itu juga Pangdam V Brawijaya, Kapolda, Kejati, Pengadilan Tinggi Jawa Timur, Badan Intelijen Daerah, BNN, OJK, Ombudsman, Bank Indonesia, Gubernur AAL, Komandan Lantamal V, KPU, Bawaslu, Konsulat Jenderal (Konjen) USA, Jepang, Cina, dan Ketua Partai Politik, Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Organisasi Masyarakat/Tokoh Agama, serta Pimpinan Redaksi Media cetak, online, elektronik.
“Setiap presiden telah memberi warisan penting bagi republik ini. Kita harus lanjutkan dan sempurnakan. Pemimpin bangsa dari Sukarno dengan perjuangan mempertahankan NKRI, Soeharto dengan swasembada pangan, hingga Joko Widodo dengan pembangunan infrastruktur dan hilirisasi sumber daya alam. Bukan sekadar sejarah, tetapi fondasi, “kata Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai paripurna, menilai pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI sarat dengan refleksi, evaluasi, sekaligus proyeksi pembangunan ke depan.
Gubernur Khofifah menyebut pesan yang disampaikan Presiden sangat jelas dan terstruktur. “Saya rasa kita mendengarkan pidato kenegaraan yang luar biasa, refleksi, evaluasi, dan proyeksi ke depan yang dilakukan oleh pemerintah,” ujarnya.
Menurutnya, bukan hanya Presiden, Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua MPR Ahmad Muzani juga menyampaikan gagasan yang patut dijadikan bahan renungan bersama. “Ini ada hal yang bisa dijadikan bagian dari refleksi bersama dan proyeksi bersama ke depan,” katanya.
Ia menanggapi konsep Indonesia Incorporated yang diusung Presiden Prabowo, yang menggambarkan sinergi seluruh mata rantai pembangunan untuk memberikan “tetesan” kesejahteraan, memperkuat kemandirian, dan mengakselerasi kemajuan bangsa.
Presiden juga mengaitkan konsep tersebut dengan tema besar HUT ke-80 Kemerdekaan RI: Bersatu Berdaulat, Indonesia Maju, Rakyat Sejahtera. “Beliau menjelaskannya menurut saya sangat detail, sangat terang. Mudah-mudahan bisa kita jadikan bagian dari penguatan secara komprehensif program pembangunan di daerah tentunya,”pungkas gubernur Khofifah.
Ketua DPRD Jatim, M. Musyafak Rouf menyampaikan sejumlah poin penting, di antaranya terkait pesan Proklamator yang juga Presiden pertama RI Soekarno. Musyafak menegaskan, semangat kemerdekaan harus menjadi energi yang terus bekerja, berkarya dan berinovasi.
"Seperti pesan Bung Karno: Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Menghargai jasa pahlawan tidak cukup dengan mengenang perjuangannya, tapi dengan mengisi kemerdekaan melalui pembangunan yang membawa manfaat bagi seluruh rakyat," ucap Musyafak.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kemerdekaan yang telah kita raih Indonesia sejak 80 tahun silam bukanlah hasil dari perjuangan yang mudah. Ia menyebut, sejarah panjang bangsa ini penuh dengan pengorbanan, darah, air mata, serta semangat juang para pahlawan dan pejuang kemerdekaan yang patut dikenang dan teladani.
"80 tahun Indonesia merdeka adalah momentum reflektif bagi kita semua, sejauh mana kita telah mengisi kemerdekaan ini dengan pembangunan yang adil, berkelanjutan, dan berpihak pada rakyat. Momentum ini juga menjadi saat yang tepat untuk memperkuat komitmen kita terhadap semangat kebangsaan, persatuan dan keadilan sosial," paparnya.
Tahun ini, peringatan HUT ke-80 kemerdekaan Republik Indonesia mengangkat tema bersatu berdaulat, Indonesia maju, rakyat sejahtera. Musyafak menilai, tema ini mengandung pesan penting.
"Bersatu artinya seluruh komponen bangsa harus menjaga persatuan dan kesatuan, karena hanya dengan persatuan kita mampu mengatasi berbagai tantangan zaman," ucapnya.
Adapun berdaulat, lanjutnya, artinya Bangsa Indonesia berhak dan mampu menentukan masa depan bangsa sendiri, menjaga sumber daya alam, dan melindungi kepentingan nasional dari berbagai ancaman. Sedangkan Indonesia maju berarti tekad membangun bangsa yang unggul, berdaya saing tinggi, menguasai teknologi, dan memajukan pendidikan. "Rakyat Sejahtera menjadi tujuan akhir dari pembangunan kesejahteraan yang merata, adil, dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia," paparnya.
Terkait hal tersebut, Musyafak menjelaskan bahwa Jatim adalah salah satu provinsi yang memiliki peran strategis dalam mewujudkan tema besar ini. Apalagi, Jatim memiliki jumlah penduduk terbesar kedua di Indonesia. "Kekayaan sumber daya alam serta potensi ekonomi yang besar Jawa Timur menjadi salah satu pilar penopang ketahanan ekonomi nasional," pungkasnya. (MC Jatim/ida-pca/eyv)