Buleleng Festival: Sinergi Seni Budaya, UMKM, dan Pembangunan Hijau

: Buleleng Festival: Sinergi Seni Budaya, UMKM, Digitalisasi, dan Pembangunan Hijau (Dok.MC Kab.Buleleng)


Oleh MC KAB BULELENG, Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:49 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 120


Buleleng, InfoPublik - Buleleng Festival (Bulfest) 2025 resmi digelar dengan membawa nuansa dan konsep yang segar, mengedepankan sinergi yang kuat antara pelestarian seni budaya, pemberdayaan ekonomi kreatif, transformasi digital, serta komitmen pada pembangunan yang hijau dan berkelanjutan.

Festival ikonik kabupaten itu tidak lagi sekadar menjadi ajang hiburan, melainkan telah bertransformasi menjadi sebuah wadah strategis untuk menggerakkan seluruh potensi lokal serta menjaga keseimbangan lingkungan.

Gagasan besar itu dipaparkan secara langsung oleh Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, dalam sebuah Dialog Interaktif bertajuk “Buleleng Festival Pacu Digitalisasi, Ekonomi Kreatif, dan Pelestarian Budaya” yang diselenggarakan oleh sebuah radio lokal di Singaraja.

Acara yang berlangsung di panggung Buleleng Paten area Buleleng Digital Expo (BDE) pada Rabu (20/8/2025), menegaskan komitmen pemkab untuk memajukan daerah melalui event pariwisata yang berkualitas dan bermakna.

Bupati Sutjidra menegaskan, Buleleng Festival adalah kebanggaan masyarakat yang harus terus dilestarikan karena memberikan manfaat yang nyata dan multidimensi.

"Buleleng Festival ini merupakan festival ikon Kabupaten Buleleng, yang mampu menggali potensi seni, budaya, dan mendorong geliat UMKM,” ujarnya.

Lebih dari itu, ia juga menyoroti penerapan konsep ramah lingkungan yang menjadi pilier utama penyelenggaraan tahun ini.

Sebagai bukti nyata, panggung utama bernama Topeng Rama dan Laksamana dibangun dari hasil daur ulang 1,7 ton sampah plastik yang diolah menjadi sebuah karya seni bernilai tinggi.

Untuk mendukung kebersihan selama acara, sebanyak 130 relawan Green Force juga dikerahkan secara sukarela untuk menjaga kebersihan area festival.

“Sampah organik diproses di TPS 3R Jagaraga, sementara plastik dibawa ke BSI Banyuning. Ini wujud komitmen kita membangun Buleleng Era Baru yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” tegas Sutjidra.

Dari sisi transformasi digital, Kepala Dinas Kominfosanti, Ketut Suwarmawan, menegaskan bahwa Buleleng Festival 2025 juga menghadirkan Buleleng Digital Expo (BDE).

Pameran teknologi ini menjadi ruang ekspresi bagi sekolah berbasis teknologi, pelajar SMA/SMK, hingga komunitas lokal untuk menampilkan berbagai inovasi dan kreativitas terkini.

Kehadiran BDE menunjukkan bahwa festival ini tidak hanya berorientasi pada masa lalu dengan melestarikan budaya, tetapi juga mempersiapkan generasi muda untuk memimpin di masa depan melalui penguasaan bidang digital.

Sementara itu, dari perspektif ekonomi, dampak positif festival ini sungguh luar biasa. Kepala Dinas Dagperinkop UMKM menyatakan bahwa hanya dalam dua hari penyelenggaraan, transaksi penjualan yang dilakukan oleh para pelaku UMKM telah mencapai angka yang fantastis, yakni hampir Rp 850 juta.

Stand-stand yang dikurasi dengan ketat, menampilkan kuliner, olahan pangan, kerajinan, dan kriya unggulan lokal. Pemerintah daerah juga secara aktif mendorong UMKM untuk masuk ke era digital melalui berbagai layanan pendukung seperti desain kemasan, pemasaran online, dan pembinaan yang berkelanjutan.(MC.Kab.Buleleng/Mk)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:40 WIB
Kemkomdigi Dorong Digitalisasi di Daerah lewat Klinik Pemerintah Digital
  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:22 WIB
Kemensos dan Kemenekraf Garap Kurikulum Kreatif untuk Sekolah Rakyat
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 16:12 WIB
Menko Kumham Imipas Peringatkan Ancaman dan Peluang Kecerdasan Buatan
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:28 WIB
Pacu Jalur Kuansing 2025: 1,6 Juta Wisatawan Ramaikan Festival Budaya
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 12:37 WIB
Pemkab Lumajang Dorong Gastronomi Lokal Go Global lewat Pelatihan Kuliner
-->