- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Tim penampilan tari kreasi Wroho Sindoro diusung SMK N 1 Cepu pada gelaran pawai budaya HUT ke-80 RI. Foto: MC Blora.
Oleh MC KAB BLORA, Kamis, 21 Agustus 2025 | 15:06 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 134
Blora, InfoPublik - Tema Wroho Sindoro diusung SMK N 1 Cepu pada gelaran pawai budaya (karnaval) Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di wilayah kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Rabu (20/8/2025).
Guru seni SMK N 1 Cepu Natya Hayuningraras mengungkapkan tema Wroho Sindoro diangkat untuk menggambarkan semangat perjuangan, kekuatan, dan kebersamaan yang senantiasa hidup dalam diri generasi muda.
“Dengan menggabungkan nilai tradisi Jawa dan kreativitas modern, siswa SMK N 1 Cepu mampu menghadirkan pertunjukan yang penuh warna dan makna. Karnaval tersebut diikuti oleh seluruh jurusan dan organisasi siswa. Setiap barisan menampilkan kostum unik, kreasi seni rupa, hingga pertunjukan musik dan tari,” jelasnya.
Menurut Natya Hayuningraras, kreasi kostum dengan detail budaya lokal, pertunjukan musik tradisional, hingga tari kolosal menjadi daya tarik tersendiri. Tidak hanya sebagai hiburan, karnaval ini juga menjadi sarana edukasi tentang pentingnya melestarikan budaya.
“Karnaval ini adalah ajang pembelajaran nyata. Anak-anak kami tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga berkreasi, bekerja sama, dan mengekspresikan jati diri mereka. Tema Wroho Sindoro adalah pesan bahwa generasi muda harus kuat, tangguh, dan tetap berpijak pada budaya bangsa,” jelasnya.
Sepanjang rute karnaval, penonton terlihat antusias menyambut setiap barisan peserta. Kreasi kostum dengan detail budaya lokal, pertunjukan musik tradisional, hingga tari kolosal menjadi daya tarik tersendiri. Tidak hanya sebagai hiburan, karnaval ini juga menjadi sarana edukasi tentang pentingnya melestarikan budaya.
Dengan karnaval ini, SMK N 1 Cepu berhasil membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya soal teori, melainkan juga pengalaman, kreativitas, dan pelestarian budaya.
Karnaval bertema “Wroho Sindoro” menjadi bukti nyata bahwa generasi muda Cepu siap melangkah dengan identitas dan jati diri yang kuat.
Untuk diketahui Tari Wroho Sindoro mengambil cerita dari kisah Panji, seorang pangeran dari Kerajaan Jenggala, yang mencari cinta sejatinya, Galuh Candra Kirana, yang merupakan putri dari Kerajaan Kediri.
Tari ini merepresentasikan perjalanan cinta Panji dan Galuh, yang penuh tantangan dan rintangan, namun pada akhirnya mereka bersatu kembali dalam ikatan cinta yang abadi.
Tari Wroho Sindoro memiliki gerakan yang lincah dan dinamis, menggambarkan semangat perjuangan dan kegembiraan dalam mencari cinta. Gerakan ini juga mencerminkan kekuatan dan keindahan karakter Panji dan Galuh.
Musik pengiring tari ini bernuansa ceria dan bersemangat, menambah kesan romantis dan menyenangkan dalam pementasan tari.
Secara keseluruhan, Tari Wroho Sindoro mengandung makna tentang cinta, perjuangan, kesetiaan, dan kebahagiaan dalam mencapai tujuan. (MC Kab. Blora/ Teguh-Salza/Eyv)