Diskominfo Jatim Dorong LPPL Bertransformasi dari On-Air ke Online

Surabaya, InfoPublik – Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) kembali menggelar Cerdas Digital (CERDIG) Batch 9 dengan tema “Transformasi LPPL dalam Ekosistem Komunikasi Publik Digital: Dari On-Air ke Online”, Kamis (21/8/2025).

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (Kabid IKP), Putut Darmawan mewakili Kadis Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, menegaskan bahwa transformasi digital bagi Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Menurutnya, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah lanskap media secara fundamental.

“LPPL yang selama ini menjadi corong informasi pembangunan di daerah tidak bisa lagi hanya mengandalkan siaran on-air melalui gelombang frekuensi. LPPL harus mampu beradaptasi, berinovasi, dan bertransformasi ke ranah digital untuk tetap relevan dan menjangkau audiens yang lebih luas,” ujarnya.

Menurutnya, di Jawa Timur terdapat 28 LPPL Radio yang berperan sebagai kanal literasi, media kebudayaan, sekaligus corong informasi daerah. Potensi besar ini, lanjutnya, akan semakin kuat jika dikelola secara kolaboratif dan terintegrasi dengan platform digital.

“Dengan internet yang kini menjangkau lebih dari 80 persen penduduk Indonesia, LPPL punya peluang besar untuk memperluas jangkauan tidak hanya ke pendengar lokal, tetapi juga masyarakat yang rindu informasi daerahnya, termasuk diaspora,” katanya.

Ia juga menekankan bahwa melalui pemanfaatan teknologi digital, LPPL dapat membangun kedekatan baru dengan generasi muda sekaligus memperkuat posisinya sebagai media informasi publik terpercaya.

Diharapkan kegiatan CERDIG tidak berhenti sebatas webinar, tetapi menjadi langkah awal membangun jejaring dan kolaborasi antarlembaga penyiaran publik.

“Mari jadikan momentum ini sebagai awal memperkuat sinergi antara pemerintah, lembaga penyiaran, dan masyarakat. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, saya yakin LPPL Jatim bersama Indonesiapersada.id dapat menjadi pionir komunikasi publik digital yang adaptif, inspiratif, dan terpercaya,” tegasnya.

Webinar CERDIG Batch 9 ini menghadirkan sejumlah narasumber pakar komunikasi dan media, serta diikuti anggota LPPL se-Jawa Timur dan Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (Indonesiapersada.id).

Rudi Sutanto menyoroti pentingnya posisi KIM dan LPPL sebagai penyedia informasi terpercaya, di tengah derasnya banjir informasi dan maraknya hoax. Ia menegaskan bahwa netralitas dan akurasi informasi adalah kunci membangun kepercayaan publik. Algooth Putranto memaparkan bahwa transformasi siaran dari on-air ke online membuat jangkauan lebih luas, interaktif, dan kontennya bisa diakses kapan saja. Perubahan ini memperkuat branding LPPL dan partisipasi publik, meski menghadapi tantangan infrastruktur, persaingan, dan menjaga kredibilitas.

Di sisi lain, Arief B. Sitohang menekankan bahwa tantangan terbesar bagi KIM adalah bagaimana tetap relevan di tengah perubahan konsumsi media. Transformasi LPPL penting agar tetap relevan di era digital, dengan bergeser dari siaran satu arah menjadi komunikasi dua arah yang interaktif. Tujuannya memperluas jangkauan, memperkuat fungsi edukasi dan budaya lokal, serta membuka partisipasi aktif masyarakat. Faly Marlian Putra menambahkan bahwa pentingnya integrasi siaran on-air dan online melalui model hibrida, storytelling lintas platform, layanan on-demand, serta interaksi partisipatif untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan keterlibatan audiens. 

Sementara itu, Damar Eka menekankan sisi kreatif dalam produksi konten digital. Strategi transformasi digital LPPL ini dilakukan dengan menghadirkan konten siaran di berbagai platform, melatih SDM agar mampu menjadi kreator digital, serta memperkuat kolaborasi dengan komunitas dan partisipasi publik. (MC Prov Jatim /hjr-ibh/eyv)