:
Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Sabtu, 23 Agustus 2025 | 21:39 WIB - Redaktur: Untung S - 73
Pontianak, InfoPublik - Gubernur Kalbar, yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Harisson, membuka secara resmi Kejuaraan Pencak Silat Wekasan Competition II 2025 se Kalimantan Barat, yang terselenggara di GOR Terpadu Ayani Pontianak, Jumat (22/8/2025).
Kejuaraan ini merupakan salah satu turnamen bergengsi pencak silat antar pelajar se-Kalimantan Barat, dimana pada kejuaraan ini diikuti ratusan atlet dan puluhan perguruan pencak silat yang berada di wilayah Kalimantan Barat.
Sekda Kalbar berharap dengan digelarnya Open Turnamen Pencak Silat antar pelajar se-Kalimantan Barat Wekasan Competition 2025, mampu melahirkan atlet silat unggul andalan Kalbar yang nantinya mampu bersaing di kancah nasional bahkan internasional.
"Pencak silat bukan hanya sekedar olahraga bela diri. Ia adalah warisan budaya Nusantara yang lahir dari akar peradaban bangsa kita sendiri,' ujar Harisson.
Menurutnya dengan digelarnya Kejuaraan Terbuka Pencak Silat WEKASAN CUP II Tahun 2025 se-Kalimantan Barat yang memperebutkan Piala Sultan Pontianak IX kali ini, harus mampu menjadi role model dalam penerapan adab berkehidupan.
"Di lingkungan kesultanan, tentu silat bukan hanya dipelajari untuk bela diri, melainkan sebagai tata nilai kehidupan: tentang adab, tentang kehormatan, tentang keberanian dan tanggung jawab. Banyak aliran silat di Kalbar yang tumbuh dari perguruan-perguruan tua yang diwariskan secara turun-temurun, dengan akar kuat pada nilai-nilai lokal, seperti Silat Melayu dan berbagai aliran silat dari etnis lainnya yang membaur dan berkembang di tanah Borneo ini," jelasnya.
Harisson menerangkan di Kalbar sendiri, pencak silat memiliki jejak panjang dan mendalam. Dikatakannya pencak silat bukan hanya hidup di gelanggang, tetapi juga di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, di dalam adat, dalam nilai-nilai kemasyarakatan, bahkan dalam spiritualitas.
"Dengan rasa bangga saya menyambut kejuaraan ini karena kita sesungguhnya tidak sekadar menggelar kompetisi. Kita sedang melanjutkan mata rantai sejarah. Kita sedang meneguhkan kembali identitas kita sebagai bangsa yang besar, bangsa yang memiliki budaya yang kuat," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Harisson juga mengapresiasi dan penghargaan kepada panitia pelaksana, IPSI Kalimantan Barat, serta seluruh perguruan dan instansi yang telah menyukseskan Wekasan CUP II ini.
“Juga apresiasi saya kepada Kesultanan Pontianak, yang secara konsisten menjaga serta mendukung pelestarian budaya pencak silat di tanah ini. Melalui kejuaraan ini, saya berharap nantinya akan lahir lebih banyak lagi atlet-atlet pencak silat Kalimantan Barat yang mampu menorehkan prestasi, tidak hanya di tingkat daerah, tetapi juga nasional dan internasional. Dunia kini mulai membuka mata akan kekayaan budaya Indonesia, pencak silat bahkan telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO sejak tahun 2019. Maka inilah saatnya bagi kita, anak-anak Kalbar, untuk menampilkan kualitas dan keunggulan kita di kancah yang lebih luas," terangnya.
Dirinya juga mengingatkan kepada seluruh peserta, bahwa semangat bela diri yang tertanam dalam pencak silat bukan hanya semangat menjatuhkan lawan, tetapi semangat untuk membangun karakter.
"Bertandinglah dengan jiwa ksatria, junjung tinggi nilai-nilai sportivitas, dan hormatilah setiap lawan sebagai saudara seperguruan dalam perjuangan dan kehormatan," pungkasnya. (Rfa/irm)