Acara ini menjadi salah satu langkah penting Pemerintah Kabupaten Tuban dalam memastikan kualitas layanan transportasi publik yang aman, responsif, dan prima.
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Kabupaten Tuban, Anton Tri Laksono, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membekali para kru dengan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan lalu lintas.
“Tujuan utama sosialisasi PPGD adalah meningkatkan kesadaran dan kemampuan pengemudi agar mampu bertindak cepat dan tepat saat menjumpai kecelakaan di depan mata. Ini penting untuk menyelamatkan nyawa, mencegah kecacatan, dan memberikan rasa aman kepada masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Kepala Kantor Pelayanan PT Jasa Raharja Tuban, Igemuri, menambahkan bahwa pihaknya turut memberikan edukasi terkait peran dan fungsi Jasa Raharja dalam mendukung keselamatan transportasi.
Jasa Raharja ingin para kru memahami pentingnya pertolongan pertama pada kondisi gawat darurat, sehingga bisa bertindak cepat sebelum tim medis tiba untuk menyelamatkan nyawa dan menekan risiko kecacatan.
"Selain itu, kami juga melakukan pengecekan kesehatan agar pengemudi selalu dalam kondisi prima saat melayani penumpang,” jelas Igemuri.
Program “Si Mas Ganteng” (Transportasi Masyarakat Tuban yang Elegan, Aman, Nyaman, dan Terintegrasi) merupakan terobosan Pemkab Tuban dalam mewujudkan sistem transportasi publik yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan 20 armada bus utama dan 20 unit feeder yang menjangkau seluruh kecamatan, termasuk rute Tuban–Bojonegoro, program ini diharapkan menjadi solusi transportasi yang andal dan ramah masyarakat.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Tuban berharap kualitas layanan Si Mas Ganteng semakin meningkat. Edukasi PPGD diharapkan dapat menambah rasa aman bagi penumpang, sekaligus membangun budaya keselamatan di jalan. (dadang bs/hei/eyv)
