Kampung Pancasila, Strategi Wali Kota Eri Maksimalkan Potensi Warga Surabaya

: Kampung Pancasila, Strategi Wali Kota Eri Maksimalkan Potensi Warga Surabaya. Foto: dok.humaspemkotsurabaya


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Minggu, 24 Agustus 2025 | 02:41 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 246


Surabaya, InfoPublik — Wali kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan program Kampung Pancasila bukan sekadar label, melainkan gerakan terpadu untuk mengatasi berbagai persoalan sosial di lingkungan warga. Mulai dari kemiskinan, pengangguran, hingga stunting, seluruhnya menjadi fokus dalam program unggulan Pemerintah Kota Surabaya ini.

Menurut Eri, Kampung Pancasila merupakan penyempurnaan dari sejumlah program sebelumnya seperti Green and Clean serta Surabaya Smart City, yang kini dilebur menjadi satu kesatuan. “Semua program sebelumnya kini dijadikan satu dalam Kampung Pancasila. Tujuannya agar konsolidasi dan pergerakan masyarakat menjadi lebih efektif,”katanya, dalam siaran tertulisnya, Sabtu (23/8/2025).

Setiap Rukun Warga (RW) yang ditetapkan sebagai Kampung Pancasila akan menjalankan empat pilar utama. Pertama, Pilar Lingkungan: Mendorong kepedulian warga terhadap kebersihan dan pemilahan sampah. Kedua, Pilar Ekonomi: Menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui pelatihan dan pembentukan usaha mandiri, khususnya bagi pemuda. Ketiga, Pilar Kemasyarakatan: Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah sosial seperti anak putus sekolah dan stunting. Keempat, Pilar Sosial Budaya: Menanamkan nilai keguyuban, gotong royong, dan kepedulian sosial berbasis agama dan budaya.

Sebagai bagian dari pilar ekonomi, Pemkot Surabaya juga menggerakkan program nasional Koperasi Merah Putih. Koperasi ini dijalankan oleh pemuda di setiap kampung dan berperan membiayai warga kurang mampu untuk memulai usaha, seperti membuka toko sembako.

“Jika ada warga yang ingin buka toko, Koperasi Merah Putih akan membiayainya. Warga tersebut bisa mandiri dan mendapatkan keuntungan dari penjualan barang-barang yang dipasok oleh koperasi. Ini adalah cara kami untuk memutus rantai kemiskinan,” jelas Eri.

Ia menekankan bahwa keberhasilan Kampung Pancasila sangat bergantung pada keguyuban dan kepedulian warga. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama agar program ini berjalan berkelanjutan.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa peran aktif warga. Jika ada tetangga yang kesulitan, informasikan kepada kami. Kepedulian ini adalah bagian dari amal ibadah, dan ini adalah landasan dari sila pertama Pancasila,”tambahnya.(MC jatim/ida/eyv)

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Minggu, 31 Agustus 2025 | 03:52 WIB
Hangat di Grahadi, Gubernur Khofifah Peluk Warga dan Bagi Sembako
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Minggu, 31 Agustus 2025 | 03:57 WIB
Gerakan Pangan Murah Serentak di 962 Titik Digelar seluruh Jawa Timur
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 06:16 WIB
Pemkot Surabaya Buka Pendaftaran Beasiswa Pemuda Tangguh untuk Mahasiswa 2025
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 06:18 WIB
Diskominfo Jatim Edukasi Perempuan Disabilitas Branding Usaha dengan AI
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:46 WIB
Kolaborasi PLATO Wujudkan Surabaya Bersinar
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:49 WIB
DWP Kominfo Jatim Bersama Karnus Kendalikan Diabetes Melalui Makanan Sehat
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 02:50 WIB
Pemkot Surabaya Raih Rekor MURI Penyuluhan TBC Terbanyak di Tingkat RW
-->