:
Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Selasa, 26 Agustus 2025 | 12:40 WIB - Redaktur: Juli - 201
Pontianak, InfoPublik – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat (Sekda Kalbar), H.Harisson, bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Doni Septadijaya menggelar press conference di Kantor Perwakilan BI Kalbar, Senin (25/8/2025), terkait penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI) 2025, yang akan menjadi salah satu agenda strategis dalam memperkuat ekosistem ekonomi syariah di wilayah timur Indonesia.
Dalam penyampaiannya, Sekda Harisson menerangkan bahwa festival ini bukan hanya sebatas ajang seremonial, melainkan wadah nyata untuk memperkuat literasi, inklusi, dan implementasi ekonomi syariah di berbagai sektor, mulai dari perbankan, industri halal, UMKM, hingga pariwisata berbasis syariah.
“Festival Ekonomi Syariah ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan potensi besar Kalimantan Barat dan kawasan timur Indonesia dalam mengembangkan ekonomi syariah yang inklusif dan berdaya saing. Kita ingin mendorong agar ekonomi syariah tidak hanya menjadi alternatif, tetapi menjadi arus utama pembangunan ekonomi. Kegiatan ini InsyaAllah akan dilaksanakan 29 Agustus 2025 hingga 1 September 2025,” ujar Sekda Kalbar.
Ia juga menambahkan bahwa FESyar KTI 2025 akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian terkait, perbankan syariah, lembaga pendidikan, komunitas UMKM, hingga generasi muda. Acara ini juga akan diramaikan dengan business matching, pameran produk halal, forum investasi, dan seminar internasional.
“Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah mengambil langkah nyata dengan membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) pada Maret 2024 lalu. KDEKS hadir sebagai penghubung antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, praktisi, asosiasi, hingga masyarakat luas untuk bersama-sama mengembangkan ekonomi syariah di daerah,” tambahnya.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Harisson mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Kalbar juga akan menyelenggarakan Seminar Nasional bertema “Muatan Ekonomi Syariah dalam Asta Cita Presiden dan RPJMD Kalbar 2025–2029” pada tanggal 9 September 2025 mendatang.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian pasca-FESyar KTI, yang seluruh pembiayaannya berasal dari Pemerintah Provinsi Kalbar namun pelaksanaannya dipercayakan kepada jajaran eksekutif KDEKS,” jelasnya.
Dirinya juga mengapresiasi atas dukungan penuh yang diberikan oleh Bank Indonesia dan seluruh pihak yang turut berkolaborasi dalam penyelenggaraan acara FESyar KTI 2025 ini. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak berkelanjutan, berkontribusi nyata, terutama dalam mendorong pertumbuhan UMKM berbasis halal serta memperluas akses masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan syariah.
“Saya meyakini bahwa penerapan ekonomi syariah yang konsisten akan membawa dampak positif yang signifikan, baik bagi pertumbuhan ekonomi maupun kesejahteraan masyarakat di masa mendatang. Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal yang semakin menguatkan sinergi, serta membawa keberkahan bagi masyarakat Kalimantan Barat,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Doni Septadijaya menegaskan dukungan penuh BI dalam penyelenggaraan FESyar KTI 2025 dengan mengusung tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi Kawasan Timur Indonesia”. Menurutnya, ekonomi syariah memiliki peran penting dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, inklusif, serta resilien.
“Bank Indonesia memandang ekonomi syariah sebagai salah satu sumber pertumbuhan baru yang mampu menopang perekonomian nasional, terutama di wilayah timur Indonesia yang kaya akan potensi. Kami ingin memperkuat sinergi antara regulator, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat,” ungkap Kaper BI Kalbar.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa FESyar KTI 2025 akan menghadirkan berbagai agenda strategis, mulai dari business matching, pameran produk halal, seminar internasional, hingga forum investasi.
“Melalui penguatan ekosistem produk halal, perluasan akses keuangan syariah, serta peningkatan literasi dan inklusi masyarakat, kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat sesaat, tetapi juga meninggalkan warisan berupa ekosistem yang lebih tangguh, berdaya saing, dan inklusif,” tutupnya.
Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia 2025 dijadwalkan akan berlangsung pada tanggal 29 Agustus hingga 1 September 2025 di Kota Pontianak, dengan menghadirkan peserta dari berbagai provinsi kawasan timur Indonesia, sekaligus menjadi ajang promosi potensi daerah serta penguatan jejaring antar pelaku ekonomi syariah. Fesyar KTI 2025 akan melibatkan kolaborasi lintas daerah dari 22 provinsi di kawasan timur Indonesia. Fokus utama festival meliputi pengembangan produk halal, pembiayaan syariah, UMKM hingga potensi pariwisata ramah Muslim.(Wnd/irm)