- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) yang dikawal Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo. (foto Oman)
Oleh MC PROV GORONTALO, Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:23 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 65
Bone Bolango, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Pertanian, secara resmi memulai penyaluran Bantuan Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) tahun 2025 sebagai langkah konkret untuk memperkuat ketahanan pangan dan gizi masyarakat, khususnya di tingkat desa.
Program yang digagas Kementerian Pertanian dan didukung penuh oleh Pemerintah Daerah serta kepolisian itufokus pada pemanfaatan lahan pekarangan untuk menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan.
Penyaluran tahap pertama dilakukan pada Agustus 2025 di Kabupaten Bone Bolango, dan bantuan diserahkan langsung kepada sembilan kelompok tani.
Bantuan pekarangan pangan bergizi yang diberikan sangat lengkap, mencakup berbagai komoditas unggulan. Paket bantuan terdiri atas bibit cabai, bibit pisang, serta aneka benih sayuran seperti kangkung, sawi, dan seledri.
Untuk mendukung pertumbuhan tanaman, juga disertakan sarana produksi (saprodi) berupa pupuk NPK, KNO3, dan bahan pengendali organisme pengganggu tanaman (OPT) ramah lingkungan.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Muljady Mario, , menyampaikan harapan besar dari program itu.
Tujuannya tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan konsumsi pangan dan gizi keluarga di desa, tetapi juga memiliki nilai ekonomis.
“Keberhasilan program ini diharapkan dapat menghasilkan surplus panen yang nantinya bisa dijual melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Hasil penjualannya dapat mendukung ketersediaan bahan baku untuk Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) sekaligus menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan bagi warga,” kata Muljady, Kamis (28/8/2025).
Cakupan program P2B itu meliputi 15 desa yang tersebar di lima kabupaten within Provinsi Gorontalo.
Dengan jangkauan yang luas ini, target akhirnya adalah terciptanya ketahanan pangan yang merata dan mandiri di tingkat desa.
Muljady menegaskan, bahwa pemanfaatan lahan pekarangan merupakan strategi fundamental dalam membangun sistem pangan yang lebih tangguh, yang dampaknya akan terasa mulai dari skala rumah tangga hingga nasional.
Untuk memastikan keberhasilan program, tidak hanya bantuan materi yang diberikan.
Kegiatan itu juga mendapat pendampingan intensif dari berbagai pihak, termasuk kepolisian, jajaran dinas pertanian di tingkat kabupaten, dan Bhabinkamtibmas.
Peran mereka adalah memberikan pendampingan teknis, pelatihan budidaya pertanian yang baik, serta memastikan masyarakat menerapkan ilmu yang diberikan untuk mengoptimalkan hasil pekarangan mereka.
Program bantuan bibit sayuran dan saprodi ini merupakan bagian integral dari visi besar Agro-Maritim yang digaungkan oleh Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, dan Wakil Gubernur, Idah Syahidah.
Visi itu bertujuan untuk mengoptimalkan potensi pertanian dan kemaritiman daerah secara bersamaan, menjadikan Gorontalo sebagai lumbung pangan yang unggul di wilayah Indonesia Timur.(mcgorontaloprov/oman)