- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 03:52 WIB
: Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin Kamis (28/8/2025), saat membuka acara Webinar Cerdas Digital: Bedah Ruang Siber Jilid XI,, Kamis (28/8/2025). - Foto: dok.MC jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 29 Agustus 2025 | 02:42 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 85
Surabaya, InfoPublik - Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jawa Timur kembali menggelar Webinar Cerdas Digital: Bedah Ruang Siber Jilid XI, Kamis (28/8/2025).
Mengangkat tema “Dark Web dan Perdagangan Data: Fakta Mengerikan Dunia Siber”, acara ini berlangsung daring via Zoom dan diikuti oleh peserta dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Jatim.
Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, saat membuka acara didampingi Kabid Persandian Achmad Fadlil Chusni, serta Ketua Tim Kerja Layanan, Monev, dan Audit Persandian untuk Pengamanan Informasi Aulia Bahar Pernama. Hadir pula sebagai narasumber utama, Girindro Pringgo Digdo, pakar TIK sekaligus Founder & Executive of Cyber Army ID.
Sherlita mengungkapkan penetrasi internet di Jawa Timur telah mencapai 82,19% (data APJII), membawa kemudahan akses informasi sekaligus membuka celah kejahatan siber.
“Hal yang paling mengkhawatirkan adalah ketika data pribadi beredar bebas. Kita semua—masyarakat, pemerintah, dan peserta webinar—perlu melakukan mitigasi terhadap risiko yang mengintai,”katanya.
Ia juga memaparkan bahwa selama 2025, sebanyak 2.685.571 serangan malware berhasil diblokir di lingkungan Pemprov Jatim, dengan 64 insiden tercatat dalam sistem notifikasi. Tercatat pula 153 aplikasi di perangkat daerah yang mengelola data pribadi masyarakat.
“Data bukan sekadar informasi, tapi sudah menjadi komoditas berharga yang diperjualbelikan,” tambah Sherlita.
Girindro Pringgo Digdo menyoroti pentingnya metode Open Source Intelligence (OSINT) dalam mendeteksi kejahatan siber secara dini. OSINT memanfaatkan data yang sudah tersedia untuk memberikan peringatan awal.
“OSINT bisa digunakan untuk mendeteksi celah keamanan, memprofilkan target, memantau reputasi organisasi, hingga mengantisipasi serangan,” jelasnya.
Melalui program Cerdig, Kominfo Jatim menegaskan komitmennya untuk meningkatkan literasi digital dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya dark web, khususnya bagi generasi muda.
“Kegiatan ini adalah langkah nyata untuk membekali kita dengan pengetahuan dan kesadaran agar mampu melindungi diri di dunia siber. Mari, jadi agen perubahan yang menyebarkan semangat keamanan digital di lingkungan masing-masing,”tambahnya. (MC jatim/ida-pca/eyv)