Kemen PPPA Kolaborasikan Program Prioritas Berbasis Desa dengan Kemendes PDT

: Menteri PPPA Arifah Fauzi (kanan) bertemu Mendes PDT Yandri Susanto (kiri) membahas kolaborasi program prioritas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di tingkat desa. Foto : Kemen PPPA


Oleh Dian Thenniarti, Selasa, 21 Januari 2025 | 20:49 WIB - Redaktur: Elvira - 264


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi didampingi Wakil Menteri (Wamen) PPPA, Veronica Tan melakukan pertemuan dengan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto guna membahas kolaborasi program prioritas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di tingkat desa.


"Saya meyakini, Kemendes PDT memiliki banyak program yang terkait dengan pembangunan sumber daya manusia di tingkat desa. Oleh karena itu, kami memandang Kemendes PDT adalah salah satu mitra strategis Kemen PPPA untuk mewujudkan perempuan berdaya, anak terlindungi, menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya pada Selasa (21/1/2025).

Lebih lanjut, Menteri PPPA menuturkan, pihaknya telah menyusun tiga program prioritas yang seluruhnya berbasis desa/kelurahan sebagai pemerintahan terkecil sebuah negara, yaitu Ruang Bersama Indonesia; perluasan pemanfaatan call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129; dan satu data tentang perempuan dan anak.

Menurut dia, program prioritas pertama Kemen PPPA, yaitu Ruang Bersama Indonesia merupakan sebuah kolaborasi, sinergi, dan kerja sama dari seluruh kementerian yang memiliki program tingkat desa.

Menteri PPPA berharap, Kemendes PDT dapat mengintegrasikan program-program berbasis desa ke dalam lokasi Ruang Bersama Indonesia; memperkenalkan Ruang Bersama Indonesia kepada tenaga pendamping desa; dan memanfaatkan call center SAPA 129.

"Apabila tenaga pendamping desa melihat, mendengar, atau mengetahui adanya kekerasan, termasuk kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, maka bisa melapor melalui call center kami," tutur Menteri PPPA.

Selain itu, dia juga menyebutkan bahwa Ruang Bersama Indonesia menjadi sebuah kebutuhan untuk meningkatkan ikatan sosial di antara anggota masyarakat, termasuk melalui pelibatan perempuan-perempuan penggerak di tingkat desa.

"Ruang Bersama Indonesia bukan sekadar event, tapi sebuah gerakan untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Mari bersama-sama kita menyiapkan generasi unggul yang akan menjadi pemimpin kita di masa yang akan datang," kata Menteri PPPA.

Sementara itu, pada saat pertemuan tersebut, Mendes PDT mengatakan pihaknya mendukung inisiasi program prioritas Kemen PPPA yang berbasis desa, termasuk Ruang Bersama Indonesia.

Mendes PDT juga akan mengawal pengembangan Ruang Bersama Indonesia di enam titik pilot project, yaitu Kampung Jimpitan di Tangerang-Banten; Desa Ayula Selatan di Bone Bolango-Gorontalo; Desa Mendalo Darat di Muaro Jambi-Jambi; Kampung Cempluk di Malang-Jawa Timur; Kelurahan Oesapa Barat di Kupang-NTT; dan Desa Pulau Sewangi di Barito Kuala-Kalimantan Selatan.

Kemen PPPA sangat strategis untuk bekerja sama dengan Kemendes PDT karena isu perempuan dan anak banyak terjadi di desa, seperti kemiskinan, kekerasan terhadap anak, kekerasan terhadap perempuan, hingga perdagangan orang.

"Dalam Peraturan Mendes PDT tentang Petunjuk Operasional atas Fokus Penggunaan Dana Desa tahun 2025, isu terkait perempuan dan anak dapat diintegrasikan ke dalam program sektor prioritas," pungkas Mendes PDT.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB DONGGALA
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:49 WIB
Donggala Tampilkan Potensi Wisata dan Produk Lokal di Apkasi Otonomi Expo 2025
-->