Ramadan Ramah Anak: Kemen PPPA Ajak Keluarga Lakukan Aktivitas Berkualitas tanpa Gawai

: Anak-anak mengikuti pawai menyambut bulan Ramadhan di Jalan Pemancar Raya, Depok, Jawa Barat, Minggu (23/2/2025). Pawai tersebut dalam rangka menumbuhkan semangat berpuasa pada anak. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/agr


Oleh Putri, Senin, 3 Maret 2025 | 13:44 WIB - Redaktur: Untung S - 482


Jakarta, InfoPublik – Menyambut bulan suci Ramadan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) berencana menggelar kegiatan dengan pendekatan ramah anak yang akan berlangsung sepanjang Ramadan, dengan target peserta anak-anak usia di bawah 18 tahun.

Kegiatan tu diberi nama Gerakan Ramadan Ramah Anak, yang bertujuan memberikan edukasi serta membantu anak-anak memahami dan menghayati nilai-nilai keagamaan sebagai dasar pembentukan karakter mereka.

Seperti yang disampaikan dalam paparan Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kemen PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu, pada Senin (3/3/2025), Gerakan Ramadan Ramah Anak merupakan gerakan kolaborasi antara kementerian/lembaga serta organisasi perempuan keagamaan. Program ini mengusung tagline “Ramadan Ceria, Anak Bahagia”.

"Pelaksanaan kegiatan ini tidak memerlukan pembuatan program khusus baru. Pendekatan perlindungan anak (ramah anak) akan diintegrasikan dalam program-program yang ada, seperti kegiatan di pesantren, pendidikan, madrasah, dan lainnya selama bulan Ramadan," kata Pribudiarta.

Gerakan ini telah dilaksanakan oleh berbagai satuan pendidikan dan lembaga pendidikan yang diinisiasi oleh organisasi perempuan keagamaan seperti Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), PP Aisyiyah, Persatuan Wanita Tarbiyah Islamiyah (PERWATI), Persaudaraan Muslimah (SALIMAH), dan organisasi lainnya.

Prinsip dasar dari kegiatan ini adalah melibatkan anak-anak dalam setiap tahapan kegiatan, dengan menghargai pandangan mereka. Sebelum kegiatan dimulai, anak-anak akan diinformasikan dan disosialisasikan mengenai program yang akan dilaksanakan. Selain itu, kegiatan juga akan melibatkan anak-anak dalam merancang dan menyusun jadwal kegiatan, sehingga mereka merasa memiliki rasa tanggung jawab dan keterikatan terhadap kegiatan yang dilakukan.

"Tujuan dari pelibatan anak-anak adalah untuk melatih mereka memiliki rasa tanggung jawab dan sense of belonging terhadap kegiatan. Selain itu, kami juga akan mengevaluasi kegiatan mingguan bersama anak-anak, berdiskusi mencari alternatif kegiatan yang lebih baik, yang sangat bermanfaat untuk melatih kemampuan problem solving pada anak-anak," ungkap Pribudiarta.

Seluruh proses ini dilakukan dengan pendekatan yang ramah anak, menggunakan cara dan bahasa yang sesuai dengan usia mereka.

Gerakan Ramadan Ramah Anak ini juga mengajak orang tua untuk fokus melakukan aktivitas bersama anak selama bulan Ramadan, setidaknya 1 jam tanpa gawai. Aktivitas ini bisa dimulai dengan buka puasa bersama keluarga, sholat tarawih, tadarus, hingga bermain bersama anak-anak, terutama untuk keluarga dengan balita. Sementara itu, untuk keluarga dengan anak-anak remaja, bisa melakukan sesi berbagi cerita antar anggota keluarga, yang dapat menjadi stimulus untuk meningkatkan kedekatan dan kehangatan keluarga.

Pribudiarta menambahkan, gerakan ini juga mendukung berbagai program dari Kementerian Agama serta kementerian dan lembaga lainnya yang mengutamakan peran orang tua dalam pengasuhan anak selama bulan Ramadan.

"Konsep learning through playing (belajar melalui bermain) perlu dipromosikan dalam kegiatan ini, termasuk permainan tradisional yang mengandung nilai-nilai positif. Kegiatan ini bertujuan mengajak keluarga untuk lebih terlibat dalam proses pembelajaran anak melalui kegiatan yang menyenangkan," jelasnya.

Gerakan Ramadan Ramah Anak ini tidak hanya terbatas pada bulan Ramadan, namun diharapkan dapat menjadi gerakan berkelanjutan yang diperkenalkan melalui konsep minimal satu jam berkualitas keluarga tanpa gawai setelah maghrib, dan dapat menjadi bagian dari budaya pengasuhan berbasis hak anak di masyarakat.

Materi pembelajaran yang disesuaikan dengan kekhasan masing-masing institusi pemerintah, organisasi perempuan keagamaan, dan kearifan lokal, akan memfokuskan pada kegiatan ibadah untuk anak-anak. "Misalnya menghafal surat-surat pendek, mendongeng, bercerita tentang sejarah kemuliaan Ramadan, dan sebagainya," kata Pribudiarta.

Sebagai bagian dari promosi Gerakan Ramadan Ramah Anak, materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) akan disosialisasikan melalui berbagai platform, termasuk media sosial Kemen PPPA, kementerian/lembaga terkait, dan organisasi perempuan keagamaan yang berkolaborasi dalam program ini.

Launching Deklarasi Bersama Gerakan Ramadan Ramah Anak dijadwalkan akan dilaksanakan pada Rabu, 5 Maret 2025, pukul 10.00-11.30 WIB, di Kantor Kemen PPPA, lantai 11. Kegiatan ini akan menjadi momentum penting untuk memperkenalkan gerakan tersebut secara lebih luas kepada masyarakat.

Materi-materi KIE ini akan disusun dan disebarluaskan oleh berbagai kementerian terkait, termasuk Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kemen PPPA, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, serta Organisasi Perempuan Beragama.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB WONOSOBO
  • Jumat, 7 Maret 2025 | 09:28 WIB
Gerakan Ramadan Ramah Anak Digaungkan di Wonosobo
  • Oleh Putri
  • Jumat, 9 Agustus 2024 | 23:56 WIB
Kemenkes Bakal Kirim Alkes asal SDM Tersedia
  • Oleh Putri
  • Selasa, 19 Maret 2024 | 15:05 WIB
Kemenkes Lakukan Penguatan Strategi Imunisasi Rutin
-->