:
Oleh MC KAB BENER MERIAH, Senin, 19 Mei 2025 | 12:58 WIB - Redaktur: Juli - 195
Bener Meriah, InfoPublik – Bener Meriah menunjukkan komitmen dalam memperkuat ekonomi lokal dan menjaga stabilitas harga. Melalui Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah bersama Kementerian Dalam Negeri, Senin (19/5/2025), pemerintah daerah tak hanya membahas inflasi, tetapi juga bersiap mendukung percepatan pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagaimana diamanatkan dalam Inpres Nomor 9 Tahun 2025.
Dalam rakor tersebut, Bupati Bener Meriah diwakilkan oleh Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Bener Meriah, Samusi Purnawira Dade, didampingi oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (PID) Kabupaten Bener Meriah.
Selain membahas perkembangan pengendalian inflasi daerah, rakor ini juga sekaligus menjadi kegiatan sosialisasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdeskel Merah Putih).
Instruksi tersebut bertujuan untuk mempercepat pendirian, pengembangan, dan revitalisasi 80.000 koperasi desa dan kelurahan di seluruh Indonesia sebagai upaya pemberdayaan ekonomi lokal yang terintegrasi.
Dalam arahannya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan pentingnya peran kepala daerah dalam menyukseskan pembentukan Kopdeskel Merah Putih. Inpres No. 9 Tahun 2025 yang ditetapkan pada 27 Maret 2025 tersebut, menginstruksikan 13 Menteri, 3 Kepala Lembaga, 38 gubernur, dan 514 bupati/wali kota untuk mengambil langkah-langkah strategis yang terkoordinasi.
"Pembentukan koperasi ini sangat memerlukan kerja sama antara kepala desa dan BPD. Peran bupati sangat penting karena menjadi pembina langsung kepala desa dan BPD,” ujar Mendagri Tito.
Ia menekankan bahwa kepala daerah perlu memfasilitasi percepatan pembentukan koperasi desa, termasuk dukungan regulasi, pembinaan, serta penyediaan sumber daya yang memadai.
Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih adalah salah satu kebijakan strategis nasional dalam memperkuat ekonomi desa dan kelurahan berbasis koperasi. Dengan target pembentukan 80.000 koperasi di seluruh Indonesia, program ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing ekonomi lokal, membuka lapangan kerja, serta menjadi benteng stabilitas harga kebutuhan pokok di tingkat desa. (Tim ProkopimBM/MC Bener Meriah)