Dari SK Gubernur hingga Anggaran Khusus: Langkah Nyata Kalbar Dukung Koperasi Merah Putih

:


Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Kamis, 29 Mei 2025 | 06:31 WIB - Redaktur: Untung S - 228


Pontianak, InfoPublik – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Ria Norsan, menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong kemandirian ekonomi desa melalui pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Berbagai kebijakan inovatif telah dikeluarkan, mulai dari Surat Keputusan Gubernur, Peraturan Gubernur, hingga pengalokasian anggaran khusus, untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan koperasi di tingkat desa.

Hal itu terungkap dalam Dialog Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus Pembentukan Koperasi Merah Putih yang digelar di Aula Garuda Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (27/5/2025). Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, serta para bupati/walikota dan kepala desa se-Kalbar.

“Kami tidak hanya berkomitmen, tetapi sudah bertindak. Dengan SK Gubernur, Pergub, dan anggaran khusus, kami memastikan setiap desa memiliki pondasi hukum dan pendanaan yang kuat untuk membentuk koperasi,” tegas Ria Norsan.

Data terbaru menunjukkan, 49,6 persen atau 1.064 desa/kelurahan di Kalbar telah melaksanakan musyawarah desa (Musdes) untuk pembentukan Koperasi Merah Putih. Capaian ini melonjak signifikan dari sebelumnya hanya 31,1 persen pada 25 Mei 2025. Kabupaten Melawi memimpin dengan 82,25 persen desa yang telah menyelenggarakan Musdes, disusul Kubu Raya (80,5 persen) dan Sambas (74,36 persen).

Untuk mempercepat proses, Pemprov Kalbar telah membentuk Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi dan mengalokasikan dana khusus untuk pembuatan akta notaris. “Kami juga memetakan risiko dan berkolaborasi dengan kementerian/lembaga terkait agar koperasi ini benar-benar mandiri dan berkelanjutan,” tambah Gubernur.

Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, menyambut positif langkah progresif Kalbar. Ia menekankan, Koperasi Merah Putih harus menjadi motor penggerak produksi pangan dan distribusi hasil tani. “Bukan sekadar simpan-pinjam, koperasi ini harus mampu mengelola usaha kolektif petani. Data BPS menunjukkan, produksi beras dan jagung nasional meningkat signifikan berkat dukungan koperasi,” ujarnya.

Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, TNI, dan Polri dinilai krusial dalam menciptakan ekosistem koperasi yang tangguh. Dengan kebijakan terpadu dan dukungan anggaran, Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi solusi nyata penguatan ekonomi desa sekaligus wujud nyata pemerataan pembangunan di Kalbar.

“Ini bukan sekadar program, tapi gerakan untuk kemandirian ekonomi desa. Kami yakin, dengan gotong royong, Koperasi Merah Putih akan jadi pilar kesejahteraan masyarakat Kalbar,” pungkas Ria Norsan.(irf/ica)

 

Berita Terkait Lainnya

-->