- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR RI dan SIdang Bersama DPR-DPD RI 2025 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025). (Amiriyadi/InfoPublik)
Oleh Juli, Jumat, 15 Agustus 2025 | 12:16 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 187
Jakarta, InfoPublik – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan capaian monumental Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menjangkau 20 juta penerima hanya dalam waktu delapan bulan pelaksanaan. Angka tersebut mencakup anak sekolah, anak belum sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui di seluruh Indonesia.
"Intervensi strategis yang kita lakukan untuk memperbaiki gizi 82,9 juta anak-anak Indonesia kini telah mencapai kemajuan yang membanggakan," ujar Presiden dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Presiden menegaskan, pencapaian ini tergolong sangat cepat. Sebagai perbandingan, Brasil membutuhkan waktu 11 tahun untuk mencapai cakupan 40 juta penerima MBG setiap hari.
Keberhasilan program ini tidak terlepas dari penanganan berbagai tantangan manajemen, mulai dari pembangunan fisik dapur, pengelolaan rantai pasok, hingga pelatihan tenaga manajerial dan pelaksana di lapangan.
Presiden juga menyampaikan apresiasi kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), jajaran pemerintah daerah, dan seluruh pihak yang telah terlibat, termasuk TNI, Polri, organisasi masyarakat seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, koperasi, yayasan, serta berbagai komunitas yang membentuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di 38 provinsi.
"Makan Bergizi Gratis bukan semata program sosial, melainkan fondasi untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. PBB bahkan menyebut MBG sebagai investasi terbaik sebuah bangsa," kata Presiden.
Dampak Nyata Mulai Terlihat
Dalam kurun delapan bulan, manfaat program MBG mulai terlihat. Angka kehadiran anak di sekolah meningkat, begitu pula prestasi akademik. Hingga saat ini, telah terbentuk 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang melibatkan 290.000 tenaga kerja di dapur, serta memberdayakan 1 juta petani, nelayan, peternak, dan pelaku UMKM.
Selain meningkatkan gizi masyarakat, MBG juga terbukti mendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa. "Kita telah membuktikan bahwa program ini mampu menggerakkan ekonomi rakyat sekaligus mempersiapkan masa depan bangsa," tutup Presiden.