- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Polri gelar apel pasukan pengamanan rangkaian Perayaan HUT ke-80 RI di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (16/8/2025). (Foto: Dok. Humas Polri)
Oleh Jhon Rico, Sabtu, 16 Agustus 2025 | 14:23 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 109
Jakarta, InfoPublik- Kepolisian Negara Republik Indonesia menurunkan 9.035 personel dalam Operasi Merdeka Jaya 2025 untuk mengamankan rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025).
Perayaan yang dipusatkan di sejumlah titik utama Ibu Kota Jakarta, seperti Monumen Nasional (Monas), Istana Negara, dan sekitarnya, diperkirakan akan dihadiri sekitar 400 ribu masyarakat.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Agus Suryonugroho, menegaskan bahwa operasi ini akan mengedepankan langkah preventif guna menciptakan situasi yang aman dan kondusif.
"Operasi ini akan melibatkan 9.035 personel di lokasi-lokasi penting, seperti Monas dan Istana serta sekitarnya. Tentunya meningkatnya aktivitas masyarakat harus kita antisipasi untuk mencegah gangguan keamanan," ujar dia melalui keterangan resmi saat memimpin apel gelar pasukan di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (16/8/2025).
Irjen Agus meminta seluruh personel agar bersikap proaktif, responsif, dan mempersiapkan diri dengan maksimal dalam menjalankan tugas.
"Operasi ini akan mengedepankan kegiatan preventif dan didukung dengan pengamanan untuk terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif. Semua personel harus proaktif dan responsif terhadap situasi yang ada," kata dia.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi ancaman yang dapat mengganggu jalannya perayaan kemerdekaan.
"Penting bagi kita untuk mempersiapkan diri dengan maksimal agar pengamanan berjalan baik. Kepercayaan pemerintah terhadap Polri dan segenap unsur pengamanan lainnya harus dimaknai dengan serius," ujar dia.
Kakorlantas Polri juga menegaskan bahwa pengamanan perayaan HUT RI tahun ini memiliki dimensi strategis. "Kita harus waspada terhadap setiap potensi ancaman. Pentingnya pengamanan ini menjadi pertaruhan kredibilitas negara di dunia internasional. Keberadaan kita di depan masyarakat harus bisa memberi rasa aman," tutur Agus.
Dalam amanatnya, Irjen Agus juga menyampaikan delapan pesan penting kepada jajarannya di antaranya, mempersiapkan mental dan fisik dengan disiplin tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Melakukan deteksi dini dengan fungsi intelijen untuk mengantisipasi semua permasalahan.
Kemudian, melaksanakan tugas dengan kebanggaan dan penuh dengan tanggung jawab, kerja sama dengan TNI dan stakeholder untuk menjaga keamanan, dan waspadai ancaman dan siapkan sumber daya untuk menghadapi teror dan bencana lainnya.
Kemudian, melakukan tindakan polisi yang cepat dan tepat di lapangan, menerapkan strategi penanganan yang efektif dan jaga ketertiban dengan penegakan hukum yang profesional, dan memaksimalkan operasi menggunakan teknologi modern.
Dengan strategi tersebut, Polri menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pengamanan optimal bagi masyarakat. Kehadiran ribuan personel di lapangan tidak hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai wujud nyata kehadiran negara dalam memastikan perayaan kemerdekaan berlangsung aman, tertib, dan penuh makna.