- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Personel Kepolisian terlihat humanis kepada masyarakat saat kirab Bendera Merah Putih dari Monumen Nasional (Monas) menuju Istana Merdeka, Minggu (17/8/2025)/ Amiriyandi InfoPublik.
Jakarta, InfoPublik - Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo memberikan arahan khusus kepada jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya yang terlibat dalam pengamanan rangkaian peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Arahan tersebut disampaikan Wakapolri sebagai bentuk kesiapan Polri menghadapi potensi ratusan ribu masyarakat yang akan memadati kawasan Monas hingga Gelora Bung Karno (GBK), pada Minggu (17/8/2025).
Dalam arahannya, Dedi menekankan pentingnya kesigapan penuh seluruh personel menghadapi lonjakan massa yang diperkirakan mencapai 200 ribu hingga 300 ribu orang.
Massa tersebut tidak hanya berasal dari DKI Jakarta, tetapi juga dari wilayah penyangga seperti Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, dan Jawa Barat.
Dengan keterbatasan kantong parkir, ia meminta pengamanan dilakukan disiplin dan bertanggung jawab agar masyarakat tetap merasa aman dan nyaman.
“Kita jangan sampai under estimate. Apabila masyarakat benar-benar memenuhi jalur dari Monas hingga GBK, kita harus siap. Tidak ada lagi penugasan setengah hati. Kehadiran polisi harus memberi rasa aman dan sejuk bagi masyarakat,” tegas Dedi dalam keterangan resminya.
Wakapolri menekankan dua aspek penting dalam pengamanan, yakni humanis sekaligus tegas.
Menurut dia, polisi harus mengedepankan pendekatan persuasif dalam menghadapi masyarakat, namun tetap siap mengambil tindakan tegas jika terdapat ancaman terhadap keselamatan.
“Untuk hal-hal tertentu yang membahayakan, tidak ada toleransi. Tapi untuk menghadapi masyarakat, gunakan pendekatan humanis. Jangan terpancing provokasi,” jelas dia.
Dukungan penuh dari berbagai satuan, termasuk Brimob dan Sabhara, juga diminta untuk memperkuat barisan pengamanan. Personel cadangan disiapkan sebagai lapis kedua guna membantu pengaturan lalu lintas hingga pengendalian massa.
Selain itu, Dedi menekankan pentingnya kesiapan jalur darurat, termasuk akses untuk ambulans dan kendaraan evakuasi.
Momentum Wajah Baru Polri
Menurut Dedi, Operasi Merdeka Jaya bukan sekadar tugas rutin pengamanan, melainkan momentum penting untuk menampilkan wajah Polri yang profesional, humanis, dan dekat dengan masyarakat.
“Operasi Merdeka Jaya ini bukan sekadar pengamanan, tapi juga momentum menunjukkan wajah Polri yang profesional. Apalagi ini perayaan kemerdekaan pertama di era Presiden baru. Harus benar-benar meriah, aman, dan dirasakan masyarakat,” ujar Dedi.
Di akhir arahannya, Wakapolri menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel yang selama ini menunjukkan kesabaran dan ketenangan dalam menghadapi masyarakat pada berbagai event besar. Ia berharap karakter humanis tersebut menjadi ciri khas jajaran Polda Metro Jaya.
“Tepuk tangan untuk rekan-rekan semua. Polisi Metro Jaya harus jadi kiblat bagi polisi-polisi di daerah lain. Tunjukkan kalian adalah polisi hebat,” pungkasnya