Menkomdigi: Proklamasi jadi Momen Penting Perjuangan Bangsa untuk Berdiri di Kaki Sendiri

: Sekjen Kemkomdigi Ismail menjadi Inspektur Upacara Peringatan HUT ke-80 RI di Lapangan Anantakupa Kemkomdigi, Jakarta (Foto: Amiriyandi/InfoPublik)


Oleh Wahyu Sudoyo, Minggu, 17 Agustus 2025 | 11:58 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 103


Jakarta, InfoPublik – Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia yang dideklarasikan pada 17 Agustus 1945 merupakan salah satu momen paling sakral dan penting dalam sejarah bangsa ini, Sebab, pada saat itu, Indonesia menjadi bangsa yang mulai berdiri sendiri untuk lepas dari penjajahan.

“Pada tanggal 17 Agustus 1945, 80 tahun yang lalu, para pendiri bangsa mendeklarasikan kemerdekaan kita. Proklamasi tersebut adalah momen penting dalam perjuangan panjang bangsa ini untuk berdiri di atas kaki sendiri,” ujar Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital (Sekjen Kemkomdigi), Ismail, dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) di Lapangan Anantakupa Kantor Kemkomdigi, Jakarta, pada Minggu (17/8/2025).

Upacara HUT ke-80 RI dengan tema "Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju" ini dihadiri para pejabat tinggi pratama jajaran pegawai dan staf Kemkomdigi.

Menurut Meutya, momen proklamasi 1945 telah mengukuhkan tekad bangsa untuk merdeka, berdaulat, bersatu dan pantang tundur menghadapi tantangan zaman.

Olah karena itu, Sekjen Kemkomdigi mengajak sivitas Kemkomdigi dan seluruh masyarakat untuk merenungkan kembali tujuan sejati kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh pahlawan kita. 

“Sebagaimana disampaikan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia, tujuan kita merdeka adalah untuk merdeka dari kemiskinan, merdeka dari kelaparan, dan merdeka dari penderitaan,” tuturnya.

Ia juga menyatakan, Presiden Prabowo Subianto, telah mengingatkan kembali pada esensi demokrasi khas Indonesia yang sejuk, mempersatukan dan berlandaskan budaya kekeluargaan serta gotong royong. 

Selain itu, lanjutnya, Presiden juga menekankan pentingnya pemberatasan korupsi dan penyelewengan di setiap eselon birokrasi dan institusi pemerintahan untuk konsisten menjalankan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, khususnya pasal 33 yang menjadi benteng pertahanan ekonomi dan panduan bagi setiap langkah pembangunan bangsa. 

“Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa rakyat kecil bisa tersenyum, karena tidak lagi takut sakit, tidak takut lapar, dan tidak takut anaknya tidak bisa sekolah. Sebuah tujuan kemerdekaan yang sesungguhnya,” tandas Menkomdigi.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
Sembako Murah Jadi Kado HUT ke-80 RI untuk Warga Maluku Tenggara
  • Oleh MC KAB PULANG PISAU
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:30 WIB
Bupati Pulang Pisau: Gerakan Pangan Murah Jadi Langkah Tekan Inflasi Daerah
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:59 WIB
Donor Darah Wujud Nyata Kepedulian dan Cinta Tanah Air
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
Pangan Murah di Lumajang: Simbol Kemerdekaan Ekonomi untuk Rakyat
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:40 WIB
Kemkomdigi Dorong Digitalisasi di Daerah lewat Klinik Pemerintah Digital
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 18:44 WIB
Menkomdigi Apresiasi Pencanangan Road to AI Center Universitas Udayana
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:43 WIB
Menkomdigi: UMKM Digital Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Nasional Baru
-->