- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Kirab Bendera Pusaka dalam peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, padaMinggu (17/8/2025). Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr
Oleh Tri Antoro, Minggu, 17 Agustus 2025 | 15:24 WIB - Redaktur: Untung S - 107
Jakarta, InfoPublik – Kirab Bendera Pusaka pada peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025), tidak hanya menyuguhkan kemegahan formasi pasukan. Di balik derap langkah motoris, pasukan berkuda, hingga pembawa bendera, tersimpan cerita haru, pengorbanan, sekaligus kebanggaan dari mereka yang terlibat menjaga Sang Merah Putih.
Di barisan motoris, tampil gagah Letnan Satu CPM Kowad Febby Fitri Frizaldy, lulusan Akmil 2017, yang memimpin 45 motoris. Ia mengaku bangga dapat menjadi bagian dari perayaan monumental tersebut.
“Perasaannya sangat-sangat bangga bisa menjadi bagian dari HUT Kemerdekaan RI ke-80 yang spesial ini. Jadi saya bangga banget ada di salah satu bagian dari mereka,” ungkap Febby.
Namun kebanggaan itu datang bersama pengorbanan. Febby harus meninggalkan keluarga di momen berharga. Anak pertamanya, Freya, berulang tahun tepat di hari peringatan kemerdekaan.
“Sebenarnya rasanya campur aduk. Bangga bisa jadi pembuka kirab, tapi ada sedihnya juga karena harus meninggalkan keluarga. Kebetulan anak pertama ulang tahun 17 Agustus. Jadi mama izin kerja dulu ya. Semoga anak-anak juga bangga sama mamanya,” tuturnya haru.
Kebahagiaan juga dirasakan Kirana Ashawidya Baskara, yang tahun lalu hanya menjadi cadangan pembawa baki. Tahun ini, ia mendapat kehormatan membawa bendera pusaka dalam prosesi kirab.
“Saya pastinya merasa sangat bangga dan kirab ini adalah special moment ya,” ucapnya.
Kirana bercerita bahwa dirinya menjalani latihan intensif sejak di Cibubur hingga persiapan akhir di Monas. Momen ini terasa semakin istimewa karena bertepatan dengan upacara pertama Presiden Prabowo Subianto.
“Bangga banget bisa bawa bendera pusaka. Apalagi ini sangat sakral dan spesial,” ujarnya penuh haru.
Kemegahan kirab juga diperkuat dengan hadirnya pasukan berkuda. Letkol Kavaleri Chandra Alit Saputra, Komandan Batalyon Kavaleri Berkuda 1 Sembrani, menyebutkan persiapan telah dilakukan dua bulan penuh dedikasi.
“Tantangannya adalah satuan kavaleri berkuda hanya bisa berhasil apabila peduli dan sayang terhadap kudanya. Itulah tantangan kami,” ungkapnya.
Kirab Bendera Pusaka tahun ini menjadi cermin kebersamaan lintas generasi. Dari motoris wanita, pembawa bendera, hingga pasukan berkuda, semua menyatu menjaga martabat Sang Merah Putih. Prosesi ini meneguhkan pesan bahwa kemerdekaan adalah amanah bersama yang harus terus dijaga. (BPMI Setpres)