Pakar IPB: Galon Guna Ulang Aman, Migrasi BPA Sangat Minim dalam Kondisi Normal

: Foto Ilustrasi/InfoPublik


Oleh Untung Sutomo, Selasa, 12 Agustus 2025 | 19:02 WIB - Redaktur: Untung S - 157


Jakarta, InfoPublik – Pakar lingkungan hidup dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Suprihatin, memberikan penjelasan ilmiah terkait keamanan galon guna ulang berbahan polikarbonat (PC). Menurutnya, potensi migrasi Bisphenol A (BPA) dari kemasan galon ke air minum sangat minim dalam kondisi penggunaan normal.

"Migrasi BPA hanya mungkin terjadi dalam kondisi ekstrim seperti suhu sangat tinggi atau pH yang ekstrim. Dalam penggunaan sehari-hari, potensi migrasinya sangat rendah," jelas Profesor Suprihatin, dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB, dalam keterangannya yang diterima InfoPublik, Selasa (12/8/2025).

Ia menambahkan bahwa faktor waktu kontak yang singkat antara air dan kemasan juga meminimalkan risiko migrasi.

Penjelasan ini sekaligus meluruskan miskonsepsi yang beredar di masyarakat tentang bahaya BPA dari galon guna ulang. "Frekuensi pemakaian galon tidak berpengaruh signifikan terhadap migrasi BPA. Yang penting adalah cara penggunaan yang benar dan menjaga kebersihan galon," tegasnya.

Di Indonesia, keamanan galon guna ulang telah dijamin melalui berbagai regulasi ketat. Okky Krisna Rachman dari Kementerian Perindustrian menjelaskan, seluruh galon air minum harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) 3553:2015 yang diwajibkan melalui Permenperin No. 26/2019.

BPOM sebagai regulator utama telah menetapkan batas maksimal migrasi BPA sebesar 0,6 bpj melalui Peraturan BPOM No. 20/2019. "Setiap produk AMDK wajib melalui serangkaian pengujian di laboratorium bersertifikat sebelum beredar di pasaran," ujar Okky.

Proses produksi galon guna ulang juga harus memenuhi standar sanitasi ketat sesuai Peraturan BPOM No. 86/2019 tentang Keamanan Pangan. Regulasi ini mencakup seluruh aspek mulai dari bahan baku, proses produksi, hingga distribusi.

Profesor Suprihatin menekankan pentingnya edukasi penggunaan galon yang benar kepada masyarakat. "Pencucian dan sterilisasi rutin, menghindari paparan suhu ekstrim, serta tidak menggunakan galon melebihi masa pakainya adalah kunci keamanan," paparnya.

Data dari Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN) menunjukkan bahwa lebih dari 90% produk AMDK di Indonesia telah memenuhi seluruh persyaratan keamanan yang ditetapkan pemerintah.

Dengan penjelasan ilmiah dan dukungan regulasi yang komprehensif ini, masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan tentang keamanan galon guna ulang selama digunakan sesuai petunjuk dan tetap memperhatikan standar kebersihan.

 

Berita Terkait Lainnya

-->