Pemerintah Cetak Tiga Juta Hektare Sawah Baru untuk Perkuat Ketahanan Pangan

: Foto: Humas Kementan


Oleh Isma, Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:31 WIB - Redaktur: Untung S - 989


Jakarta, InfoPublik – Pemerintah Indonesia terus menggencarkan program cetak sawah baru seluas 3 juta hektare sebagai langkah strategis dalam memastikan ketahanan pangan nasional di tengah tantangan global dan proyeksi pertumbuhan penduduk yang semakin pesat.

Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menghadapi ancaman krisis pangan global dan menjaga stabilitas sektor pertanian di dalam negeri. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan, dengan perkiraan jumlah penduduk Indonesia yang akan mencapai 330 juta pada tahun 2050, kebutuhan pangan nasional diproyeksikan akan meningkat secara signifikan.

"Saat ini, lahan pertanian semakin terbatas akibat alih fungsi lahan menjadi kawasan industri dan perumahan. Oleh karena itu, cetak sawah baru adalah solusi penting untuk memperluas area produksi beras, sebagai komoditas pangan utama bangsa," kata Wamentan Sudaryono dalam keterangannya, Kamis (24/10/2024).

Program cetak sawah baru ini merupakan prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Sudaryono menjelaskan, dinamika global seperti ketidakpastian ekonomi, perubahan iklim, dan gangguan rantai pasokan pangan akibat konflik geopolitik, termasuk perang Rusia-Ukraina, turut menambah urgensi pelaksanaan program ini.

"Indonesia, sebagai negara dengan populasi besar, tidak bisa terus bergantung pada impor pangan. Kemandirian di sektor pertanian menjadi sangat penting untuk menghadapi tantangan global," lanjut Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar.

Sudaryono, yang berasal dari keluarga petani, menambahkan bahwa program ini akan diintegrasikan dengan pertanian modern berbasis teknologi, termasuk penggunaan benih unggul, irigasi canggih, dan mekanisasi pertanian. "Tujuan utamanya bukan hanya memperluas lahan pertanian, tetapi juga meningkatkan produktivitas sehingga mampu mencukupi kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Selain itu, program cetak sawah baru ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan. Meskipun Indonesia telah mencapai swasembada beras dalam beberapa tahun terakhir, ancaman krisis pangan global mengingatkan pentingnya meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang.

Pemerintah juga menargetkan bahwa proyek cetak sawah ini akan membuka lapangan kerja baru di sektor pertanian dan menggerakkan ekonomi pedesaan. "Program ini bukan hanya bertujuan memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani dan mengurangi kemiskinan di pedesaan," terang Wamentan Sudaryono.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Indonesia diharapkan dapat menjaga ketahanan pangan nasional dan siap menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BLORA
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:50 WIB
Kompetisi Installer Nasional Pertama Digelar di Blora
  • Oleh MC KAB TAPIN
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 11:44 WIB
HUT ke-80 RI, PKK Tapin Hadirkan Lomba Penuh Kreativitas
  • Oleh MC KAB SELUMA
  • Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:39 WIB
Musyawarah Daerah V Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Seluma
  • Oleh MC KAB BANGKALAN
  • Senin, 18 Agustus 2025 | 04:18 WIB
Khidmat dan Meriah, Upacara HUT ke-80 RI di Bangkalan jadi Momentum Kebersamaan
  • Oleh MC KAB TAPIN
  • Sabtu, 16 Agustus 2025 | 19:27 WIB
Wabup Tapin: Karnaval Pelajar Binuang Bukti Cinta Tanah Air dan Persatuan
  • Oleh Tri Antoro
  • Jumat, 15 Agustus 2025 | 16:39 WIB
Capaian Ekonomi 2025: Pertumbuhan Stabil, Kemiskinan Menyusut
  • Oleh MC KAB TAPIN
  • Jumat, 15 Agustus 2025 | 17:20 WIB
Bupati Tapin: Karnaval Ini Cerminan Cinta Tanah Air Generasi Muda
-->