- Oleh MC PROV GORONTALO
- Senin, 25 Agustus 2025 | 09:09 WIB
: Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Faisol Riza (tengah). /Foto Amiryandi/InfoPublik
Bandung, InfoPublik — Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Faisol Riza, menyerukan komitmen nyata dari seluruh pelaku industri nasional untuk berperan aktif dalam pengembangan industri hijau yang berkelanjutan. Hal ini ia sampaikan dalam Forum Industri Hijau Nasional 2025 yang menjadi bagian dari rangkaian menuju Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) ke-2 pada Agustus mendatang.
“Atas nama Kementerian Perindustrian, saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemerintah daerah, pelaku industri, pengelola kawasan industri, serta mitra pembangunan atas kontribusi nyatanya dalam memperkuat industri hijau,” ujar Faisol pada Rabu (30/4/2025).
Ia secara khusus juga memberikan penghargaan kepada Pusat Industri Hijau di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian atas inisiatif penyelenggaraan forum tersebut.
Dalam pidatonya, Faisol membagikan cerita inspiratif dari aktivis lingkungan asal Amerika Serikat, Julia Hill, yang pernah tinggal di atas pohon selama 749 hari demi menyelamatkan hutan dari penebangan oleh perusahaan kayu. Cerita tersebut menjadi pengingat pentingnya menjaga kelestarian alam.
Lebih jauh, Faisol menekankan pentingnya keterlibatan dunia usaha dalam kontribusi nyata terhadap lingkungan, termasuk melalui penanaman pohon.
“Bayangkan jika dari 26 juta perusahaan di Indonesia masing-masing menanam satu pohon setiap tahun. Dalam empat tahun, kita akan menanam 104 juta pohon,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa satu pohon dewasa dapat menyerap sekitar 22 kg karbon dioksida per tahun dan menghasilkan oksigen cukup untuk empat orang. Jika 104 juta pohon ditanam, maka dapat menyerap hingga 800 juta ton karbon dioksida dan menghasilkan oksigen untuk lebih dari 400 juta orang.
Tak hanya berdampak pada lingkungan, potensi ekonomi dari penyerapan karbon juga sangat besar.
“Jika dihitung dengan harga pasar karbon internasional, sekitar USD 23 per ton, maka potensi nilai ekonomi dari penyerapan karbon ini bisa mencapai USD 18,4 miliar,” ujarnya.
Faisol menekankan bahwa industri hijau bukan hanya untuk masa depan ekologi, tetapi juga berkontribusi besar terhadap ekonomi nasional. Ia berharap Forum Industri Hijau ini dapat memperkuat sinergi dan inovasi dalam membangun industri yang kompetitif dan berkelanjutan.
Forum ini merupakan rangkaian pra-kegiatan menuju AIGIS 2025 yang akan digelar di Jakarta International Convention Center (JICC) pada 20-22 Agustus 2025.