- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:24 WIB
: Presiden Prabowo Subianto hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia–Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia pada Selasa (27/5/2025). Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Oleh Tri Antoro, Selasa, 27 Mei 2025 | 16:40 WIB - Redaktur: Untung S - 351
Jakarta, InfoPublik – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan apresiasi kepada Presiden Filipina, Ferdinand R. Marcos Jr., atas kepemimpinannya sebagai Ketua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia–Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).
Hal ini disampaikan Presiden Prabowo dalam pidatonya di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, Selasa (27/5/2025).
“Kita berkumpul hari ini untuk menandai 30 tahun kerja sama dan perencanaan strategis. Tidak hanya pemerintah, tetapi masyarakat kita para petani, nelayan, pedagang, dan kaum muda di wilayah perbatasan telah merasakan dampak nyata dari BIMP-EAGA,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden menegaskan bahwa meskipun BIMP-EAGA telah mencatat kemajuan dalam perdagangan, pariwisata, dan investasi, kawasan ini belum mencapai potensi maksimalnya sebagai motor pertumbuhan ekonomi bagi komunitas pedesaan dan daerah perbatasan.
“Mari kita manfaatkan momentum ini untuk merenungkan kekurangan kita dan menatap masa depan. Indonesia berkomitmen penuh untuk memastikan BIMP-EAGA menjadi model ketahanan subregional dan pertumbuhan ekonomi yang cepat,” tegas Presiden.
Presiden Prabowo juga menyoroti keberhasilan patroli bersama antara negara-negara anggota BIMP-EAGA yang telah berkontribusi menurunkan angka pembajakan di perairan antara Sulawesi, Sabah, dan Filipina Selatan.
“Kerja sama subregional ini tidak hanya mendorong kemajuan ekonomi, tetapi juga memperkuat keamanan,” ujar Kepala Negara.
Presiden menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Filipina dan Malaysia atas kerja sama erat dalam menjaga keamanan wilayah maritim tersebut.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyatakan dukungan Indonesia terhadap pengembangan koridor ekonomi baru, termasuk usulan pembentukan satuan tugas khusus untuk mewujudkan hal tersebut.
“Kami mendukung Perdana Menteri Dato’ Seri Anwar untuk membentuk satuan tugas khusus guna merealisasikan inisiatif ini,” pungkasnya.