Kemenhan Tetapkan Lima BUMN Pertahanan Jadi Komponen Pendukung Nasional

: Wakil Menteri Pertahanan, Donny Ermawan Taufanto (Foto: Dok Kemhan)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Jumat, 13 Juni 2025 | 11:39 WIB - Redaktur: Untung S - 361


Jakarta, InfoPublik — Dalam rangka memperkuat sistem pertahanan nasional berbasis semesta, Kementerian Pertahanan RI resmi menetapkan lima perusahaan pertahanan di bawah naungan Defend ID sebagai komponen pendukung pertahanan negara. Penetapan ini dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan Undang-Undang Pertahanan dan amanat konstitusi.

Kelima perusahaan tersebut adalah PT LEN Industri, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT Dahana, dan PT PAL Indonesia, yang seluruhnya merupakan BUMN strategis di sektor pertahanan.

Wakil Menteri Pertahanan, Donny Ermawan Taufanto, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan tahap awal dari strategi jangka panjang pertahanan nasional yang melibatkan seluruh elemen bangsa.

“Sistem pertahanan kita adalah sistem semesta. Artinya, semua warga negara dan seluruh sumber daya nasional punya hak dan kewajiban ikut serta dalam upaya pertahanan negara,” ujar Wamenhan kepada rekan-rekan media, Kamis (12/6/2025).

Penetapan lima perusahaan ini didahulukan karena mereka berada langsung di bawah pembinaan Kementerian Pertahanan, serta memiliki keterkaitan langsung dengan pengembangan dan pemeliharaan alat utama sistem senjata (alutsista) yang digunakan TNI.

“Kami mulai dari yang sudah siap dan punya peran penting dalam mendukung TNI. Mereka telah diverifikasi dan memenuhi kriteria,” jelas Wamenhan Donny.

Meski demikian, Kemenhan menargetkan ke depan semua sektor industri, termasuk non-pertahanan seperti tekstil dan logistik, juga dapat berperan sebagai komponen pendukung.

Wamenhan menegaskan, keterlibatan sebagai komponen pendukung juga merupakan bentuk pelaksanaan bela negara, tanpa harus menjadi anggota TNI atau Komponen Cadangan (Komcad).

“Bela negara bukan hanya angkat senjata. Lewat komponen pendukung, industri bisa berkontribusi strategis dan memenuhi kewajibannya sesuai UUD,” ujarnya.

Penetapan komponen pendukung di sektor industri pertahanan dinilai akan memberi dampak langsung bagi perekonomian nasional. Lewat ajang seperti Indo Defence 2025, industri dalam negeri mendapat akses pasar dan potensi kerja sama internasional melalui joint development dan transfer of technology.

“Kita siapkan wadah agar produsen dan pembeli dari berbagai negara bisa bertemu langsung. Ini peluang ekonomi yang besar, dan memperkuat daya saing kita,” kata Wamenhan.

Wamenhan juga menyampaikan bahwa Indo Defence 2024 telah menunjukkan hasil positif sejak hari pertama. Sejumlah Memorandum of Understanding (MoU) telah ditandatangani, termasuk dengan negara-negara mitra strategis.

“Hari pertama sudah ramai, dan hari kedua serta ketiga kami prediksi akan lebih padat. Hari keempat, publik bisa hadir langsung melihat industri pertahanan kita,” tutupnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 13 Juni 2025 | 11:37 WIB
Indo Defence 2024: Diplomasi Pertahanan RI Gaet 55 Negara dan Ratusan Kontrak
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 12 Juni 2025 | 21:57 WIB
Wamenhan RI Tetapkan DEFEND ID sebagai Komponen Pendukung Pertahanan Negara
-->