:
Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 4 Januari 2023 | 14:31 WIB - Redaktur: Untung S - 539
Jakarta, InfoPublik – Program pengadaan listrik di desa-desa terluar, khususnya di Kawasan perbatasan Republik Indonesia (RI)-Papua Nugini di Papua, akan mempermudah akses komunikasi di kawasan tersebut,
"Papua harus menerangi indonesia. Kalau sudah ada listrik bikin apa aja bisa terutama komunikasi. Mau bangun tower (BTS) kalo enggak ada listriknya gimana," kata Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi, dalam keterangannya terkait audiensi dengan Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto di Jakarta, pada Rabu (4/1/2023).
Untuk itu Wamendes PDTT menyatakan dukungannya terhadap PT PLN (Persero) untuk mengatasi masalah aliran listrik di Papua.
Sebab, melalui listrik, maka pembangunan desa di perbatasan Papua akan menjadi semakin maksimal dan selesai sesuai targetnya.
“Kami ingin kebutuhan listrik seluruh masyarakat desa di perbatasan Indonesia segera terpenuhi,” imbuh dia.
Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto mengungkapkan, sampai saat ini, masih terdapat 90 desa di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini belum teraliri listrik.
Masalah tersebut diharapkan segera diselesaikan PLN dengan mengadakan sambungan listrik pada akhir Januari 2023 mendatang.
"Kami lapor hari ini untuk mengakhiri 90 desa di Papua yang belum teraliri listrik. Kami akan segera menyelesaikannya," tutur dia.
Dalam program ini, lanjutnya, akan ada beberapa Kementerian yang terlibat, yakni Kemendes PDTT, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Sosial.
Sebelumnya, PLN telah melakukan penandatanganan nota kesepakatan dengan TNI untuk mempercepat target Desa Berlistrik khususnya di wilayah Provinsi Papua.
Kerja sama antar lembaga tersebut merupakan hal penting karena sulitnya medan serta kultur sosial masyarakat setempat.
Foto: Andri/Humas Kemendes PDTT