Menko PMK Minta Jambi Fokus Percepat Entaskan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting

:


Oleh Putri, Sabtu, 7 Januari 2023 | 06:44 WIB - Redaktur: Untung S - 182


Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, memaparkan capaian kinerja Pemprov Jambi tentang bidang-bidang yang berada di bawah naungan koordinasi Kemenko PMK.

Pemaparan itu disampaikannya saat menjadi pembicara kehormatan dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jambi sekaligus memperingati Hari Jadi Ke-66 Provinsi Jambi, Jumat (6/1/2023).

Pertama, capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Jambi selama kurun waktu 2017-2022, terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Tercatat Angka IPM pada 2017  69,99 kemudian meningkat menjadi 72,14  pada 2022.

“Namun, itu masih di bawah angka rata-rata nasional. Karena angka rata-rata nasional adalah 72.91. Maka masih perlu kerja keras untuk mengejar ketertinggalan di bidang pembangunan SDM ini. Secara urutan nasional, Provinsi Jambi menempati urutan ke-19 dari seluruh provinsi,” kata Menko Muhadjir.

Sementara itu capaian pembangunan manusia pada tingkat kabupaten/kota se-Provinsi Jambi menunjukkan tren yang sama dengan IPM Provinsi, selalu meningkat dari tahun ke tahun dan cukup merata di sembilan kabupaten dan dua kota.

IPM tertinggi berada di Kota Jambi dan terendah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Selain itu, Menko Muhadjir juga menyampaikan, kondisi kemiskinan di Provinsi Jambi menunjukkan tren yang membaik dengan turunnya tingkat kemiskinan di periode Maret 2022.

Sebelumnya tingkat kemiskinan mengalami peningkatan karena pandemi COVID-19.

Persentase penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 7,62 persen, capaian ini lebih baik dibandingkan capaian Nasional sebesar 9,54 persen. Jumlah penduduk miskin pada periode Maret 2022 sebesar 279,37 ribu orang, menurun 14,49 ribu orang terhadap Maret 2021.

Menurutnya, kondisi kemiskinan Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi pada tahun 2022 menunjukkan gambaran tujuh kabupaten/kota dengan tingkat kemiskinan lebih tinggi daripada tingkat kemiskinan provinsi.

Namun terdapat beberapa kabupaten/kota dengan tingkat kemiskinan di atas nasional (9,54 persen) yang perlu mendapatkan perhatian lebih, yakni di Tanjung Jabung Timur, Tanjung jabung Barat dan Batanghari.

Terakhir, Menko Muhadjir turut menyebutkan beberapa capaian program penurunan stunting Provinsi Jambi. Menurut data SSGI 2021, prevalensi stunting di Provinsi Jambi saat ini sebesar 22,4% (67.893 balita) dibawah prevalensi nasional, 24,4 persen kategori tinggi menurut WHO.

“Data terkini yang kami dapatkan dari Kementerian Kesehatan capaian prevalensi stunting Prov. Jambi tahun 2022, menurut dari 22,4 persen menjadi 18 persen, kata Menko Muhadjir.

Adapun jumlah absolut stunting sebanyak 7,409 balita dari 78,8 persen balita yang hadir di Posyandu pada Agustus 2022. Prevalensi stunting tertinggi ada di kabupaten Muaro Jambi 27,2 persen dan terendah di kota Jambi 17,4 persen.

”Saya berharap pemerintah Provinsi Jambi untuk lebih fokus kepada percepatan penghapusan kemiskinan ekstem dan stunting. Pada tahun 2023-2024 seluruh kab/kota di Provinsi Jambi masuk dalam Prioritas Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem,” kata Menko Muhadjir.

Diketahui, target nasional 2024 angka kemiskinan ekstrem berada di 0 persen dan stunting 14 persen.

Foto: KemenkoPMK

 

-->