:
Oleh Wahyu Sudoyo, Sabtu, 7 Januari 2023 | 13:32 WIB - Redaktur: Untung S - 532
Jakarta, InfoPublik – Platform Pasar Digital (Padi) UMKM besutan PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) tercatat telah menghubungkan lebih dari 97 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan lebih dari 5.000 grup pembeli (buyer goup) yang sudah terdaftar, termasuk Pegadaian, untuk membuka kesempatan luas bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“PaDi UMKM juga berhasil menciptakan pasar BUMN yang inklusif, karena lebih dari 30 persen BUMN yang bertransaksi di PaDi UMKM bukan vendor langganan BUMN. Artinya, PaDi UMKM membuka lebar kesempatan yang sama bagi semua UMKM yang telah terdaftar di marketplace ini,” kata Direktur Digital Bisnis Telkom, Fajrin Rasyid, dalam keterangannya di Jakarta pada Jumat (6/1/2023).
Direktur Digital Bisnis Telkom mengatakan, semangat yang dibawa PaDi UMKM adalah membuat para pelaku UMKM mendapatkan kemudahan akses ke pasar pengadaan.
Dalam hal itu, Padi UMKM memberikan kemudahan akses untuk pembelian langsung melalui fitur marketplace, maupun pembelian secara tender melalui fitur e-procurement.
“PaDi UMKM memudahkan aktivitas perbelanjaan kebutuhan kantor ke lebih dari puluhan ribu seller UMKM yang telah terverifikasi dan tersentralisasi di vendor management system, serta termonitor oleh Kementerian BUMN melalui layanan control tower,” kata dia.
Assistant Manager Divisi Jaringan & Operasional Pegadaian Nanda Dicky Wijaya, mengatakan, sebelum menggunakan PaDi UMKM, pengadaan barang yang dilakukan mengandalkan berbagai vendor.
Pola pengadaan ini membuat standar kualitas barang berbeda-beda dan proses rekapitulasi data cenderung tidak teratur.
“Kehadiran PaDi UMKM sangat membantu Pegadaian untuk memenuhi kebutuhan yang ada di perusahaan. Bahkan tak hanya barang, jasa yang ditawarkan UMKM melalui platform PaDi UMKM juga kerap dimanfaatkan Pegadaian untuk menunjang kebutuhan bagi agen-agennya,” jelas Nanda.
Menurut Nanda, saat ini PaDi UMKM telah membantu seluruh proses pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh Pegadaian, yang membuatnya 90 persen lebih efisien.
Selain menurunkan biaya proses pengadaan, proses meeting pra pegadaan sudah tidak diperlukan lagi, sehingga mengefisiensikan pengeluaran hingga 90 persen.
“Pendataan dan dokumen di PaDi UMKM tersedia secara online sehingga memudahkan kami dalam rekapitulasi. Alur pengadaan barang di Pegadaian saat ini sudah menjadi paperless, semua kebutuhan kami juga terpenuhi dengan baik,” kata Nanda menandaskan.
Foto: Humas BUMN