Ketua ISNU Optimistis Indonesia tidak akan Mengalami Krisis di 2023

:


Oleh Wandi, Selasa, 10 Januari 2023 | 22:13 WIB - Redaktur: Untung S - 403


Jakarta, InfoPublik -  Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU),  KH Ali Maskur Musa, optimistis pada 2023 Indonesia tidak akan mengalami krisi global baik dibidang ekonomi, politik, sosial dan budaya.

Hal itu karena, masa-masa sulit bangsa Indonesia sudah terlewati sejak pandemi COVID-19, bahkan Indonesia mampu mecapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen.

Demikian disampaikan Ketua ISNU, KH Ali Maskur Musa, atau yang disapa Cak Ali pada acara dialog kebangsaan dengan tema "Catatan Kritis Dinamika Kebangsaan Indonesia di 2023, (Antisipasi, Proyeksi Menghadapi Krisis Global dan Setahun Jelang Tahun Politik 2024)" yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) di Jakarta, Selasa (10/1/2023).

“Saya termasuk dari sebagian yang tidak percaya apabila Indonesia pada 2023 akan mengalami krisis global, Indonsesia sudah teruji di 2022 dengan pertumbuhan ekonomi mencapai di angka 5,2 persen,  meski dengan berbagai catatan,” kata Cak Ali.

Menurutnya, jika negara ini tidak ingin mengalami atau ikut terdampak krisis global ada beberapa syarat-syarat yang harus dilakukan, pertama adalah pertumbuhan ekonomi harus dijaga dalam aspek yang luas, artinya itu tidak hanya di pulau Jawa saja tapi nasional.

Pertumbuhan yang dijaga itu juga adalah pertumbuhan yang berkualitas, tidak hanya pada aspek dilihat dari investasi tidak langsung atau indirect investment yang ada di pasar modal, tetapi pertumbuhan itu akan muncul ketika ada indeks atau direct investment yang menyangkut infrastruktur dan pusat-pusat ekonomi.

Syarat kedua yang menurut Cak Ali adalah penggunaan uang transfer antardaerah itu termasuk sebagai pertumbuhan di dalam ekonomi, saat ini sudah angka transfer antardaerah mencapai 60 persen dari total Rp2.200 triliun pada APBN 2023.

Syarat ketiga adalah meningkatkan ekonomi usaha mikro kecil dan menegah (UMKM), dengan membantu ekonominya yang akan menyerap setengah sampai dua juta tenaga kerja di Indonesia.

“Pada aspek yang keempat, keuangan mikro sebagai kekuatan baru untuk pembiayaan UMKM kita, hingga menjadikan Indonesia keluar dari krisis itu di antaranya ditopang oleh UMKM yang mempunyai daya tahan yang kuat di dalam,” ujarmya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pakar PIKI Pos Hutabarat mengatakan resesi ekonomi dunia itu dikatakan oleh para ahli adalah resesi seluas lautan, tetapi sedangkal mata kaki, artinya walaupun meluas di seluruh dunia tetapi berharap tidak akan sampai ke Indonesa.

“Apakah resesi itu akan sampai ke Indonesia, kita harus yakin ekonomi bangsa kita bisa kuat asalkan bersatu, coba kita perhatikan satu persatu inflasi menurun,  karena minggu lalu harga BBM sudah menurun yang kedua harga bahan pokok dapat stabil karena impor sengaja dilakukan sekitar 600.000 ton beras, dengan menjaga inflasi kita optimistis ekonomi kita kuat dan stabil menghadapi krisis," katanya.

Foto: Wandi/InfoPublik 

 

 

-->