Protein Hewani Saat MPASI, Efektif Cegah Stunting

:


Oleh Putri, Kamis, 19 Januari 2023 | 23:37 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 163


Jakarta, InfoPublik - Hal yang utama yang harus dilakukan dalam upaya mencegah terjadinya stunting adalah dengan intervensi spesifik pada ibu sejak remaja dan intervensi spesifik pada anak di usia 6 bulan sampai 24 bulan.

Demikian ditegaskan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan resminya, Kamis (19/1/2023) di Jakarta.

“Stunting saya pesannya cuman dua yaitu intervensi spesifik pada ibu sejak remaja dengan memberikan tablet tambah darah dan pada anak usia 6 sampai 24 bulan dengan memberikan protein hewani pada MPASI,” katanya.

Makanan tambahan ini lanjut Menkes Budi, adalah makanan yang mengandung protein hewani seperti ikan, ayam, daging sapi, serta yang paling mudah didapat adalah telur.

Ia menekankan jangan menunggu hingga anak telah terkena stunting, jika berat badan anak tidak naik maka harus langsung kirim ke Puskesmas untuk diintervensi dan diberi makanan tambahan selama 14 hari.

Stunting merupakan kurang gizi yang mengakibatkan rendahnya IQ anak sebesar 20 persen di bawah rata-rata. Jika dilihat dari sudut pandang pendapatan daerah, apabila SDM di suatu daerah memiliki IQ rendah maka pendapatan daerah akan rendah juga.

Karena masalahnya adalah jika seseorang dengan intelektual rendah maka dia tidak bisa bekerja dengan profesi yang lebih tinggi yang menghasilkan income yang juga lebih tinggi.

Untuk mencegah stunting, lanjut Menkes, yang paling penting adalah mesti intervensi spesifik jangan sampai ibu di usia remaja mengalami anemia.

“Intervensinya dengan memberikan tablet tambah darah dan memastikan tablet tersebut diminum. Upaya lain yang juga penting adalah dengan memberikan protein hewani melalui MPASI sejak anak usia 6 sampai 24 bulan,” kata Menkes Budi.

Foto: Kemenkes

 

-->