Kesejahteraan dan Kompetensi Guru Diperkuat, Pemerintah Beri Tunjangan hingga Bantuan Studi

: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, dalam rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional saat mengunjungi langsung SDN 3 Leuwibatu (Foto: Dok Kemendikdasmen)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Jumat, 2 Mei 2025 | 18:07 WIB - Redaktur: Untung S - 383


Jakarta, InfoPublik — Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kesejahteraan dan mutu guru sebagai ujung tombak pendidikan nasional. Salah satu langkah nyata adalah peningkatan tunjangan bagi guru ASN P3K dan non-ASN, serta rencana peluncuran bantuan langsung tunai untuk guru honorer.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, dalam rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional saat mengunjungi langsung SDN 3 Leuwibatu pada Jumat (2/5/2025).

“Dalam waktu dekat akan diluncurkan bantuan untuk guru honorer melalui transfer langsung. Ini bentuk nyata perhatian Presiden terhadap perjuangan guru,” tegas Mendikdasmen.

Selain bantuan tunjangan, pemerintah juga meluncurkan bantuan studi sebesar Rp3 juta per semester bagi guru yang belum menempuh pendidikan D4 atau S1. “Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru dan proses belajar mengajar. Maka peningkatan kompetensi guru menjadi prioritas utama,” imbuh Abdul Mu’ti.

Langkah ini diyakini akan membuka akses lebih luas bagi para guru untuk meningkatkan kualifikasi akademiknya, demi mendukung sistem pendidikan yang lebih bermutu dan setara.

Sejak Maret 2025, pemerintah juga telah mentransfer tunjangan sertifikasi guru secara bertahap. Diharapkan, seluruh upaya ini akan semakin mendorong semangat guru dalam mengajar dan menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas.

“Kami ingin semangat anak-anak belajar didukung penuh oleh guru-guru yang sejahtera dan berkualitas,” ujar Mendikdasmen.

Menurutnya, keberhasilan pendidikan tidak hanya bergantung pada sekolah, tapi juga dukungan keluarga, masyarakat, dan media. Semua pihak harus menjadi bagian dari ekosistem pendidikan yang sehat dan saling menguatkan.

“Mari kita wujudkan generasi masa depan yang cerdas, terampil, mandiri, bertanggung jawab, bertakwa, dan berakhlak mulia,” tutupnya.

Langkah konkret ini membuktikan bahwa kesejahteraan guru bukan sekadar wacana, tapi menjadi prioritas utama pemerintah dalam mendorong transformasi pendidikan nasional secara menyeluruh.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Tri Antoro
  • Minggu, 31 Agustus 2025 | 07:14 WIB
Presiden Tunda Lawatan ke Tiongkok, Fokus Awasi Situasi Nasional
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:36 WIB
Budaya Literasi di SMPN 1 Bogor Wujudkan Kreativitas dan Inovasi Pendidikan
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:27 WIB
SMPN 1 Bogor Matangkan Persiapan Sambut MBG di September 2025
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:22 WIB
MBG Disambut Positif di TK Negeri Mexindo, Menu Sehat sesuai Usia Anak
  • Oleh Tri Antoro
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:07 WIB
Presiden Prabowo Pastikan Keadilan bagi Keluarga Affan Kurniawan
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 14:29 WIB
Inovasi Kulit Pepaya SMPN 1 Bogor Tembus Finalis BIA 2025
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 13:59 WIB
SMAN 1 Bogor Buka Ruang Kreativitas Siswa untuk Inovasi Teknologi
-->