- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Rabu, 18 Juni 2025 | 21:57 WIB
:
Jakarta, InfoPublik – Setiap manusia akan menua, namun tak semua lansia mendapat ruang untuk tetap merasa berdaya dan dihargai. Dalam semangat inilah, Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) diperingati setiap 29 Mei, sebagai momen refleksi bersama untuk menumbuhkan empati dan perhatian terhadap para lanjut usia di Indonesia.
HLUN 2025 mengusung tema besar “Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat” dan subtema yang menyentuh hati: “Merawat Lansia, Merawat Bangsa.” Sebuah pengingat bahwa kepedulian terhadap lansia bukan semata bentuk belas kasih, melainkan juga bagian dari investasi sosial jangka panjang.
Ilmu dan Hati dalam Satu Ruang
Dalam rangka peringatan HLUN 2025, Kementerian Kesehatan RI menggelar webinar nasional bertajuk “Merawat dengan Hati, Mengasuh dengan Ilmu”, Selasa (27/5/2025), yang turut menghadirkan Imran Pambudi, Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kemenkes.
Kegiatan ini menjadi ruang temu lintas sektor, mulai dari tenaga kesehatan, akademisi, LSM, organisasi masyarakat, hingga komunitas lansia untuk saling berbagi pandangan dan ilmu tentang bagaimana merawat lansia dengan pendekatan yang lebih holistik, juga menjadi wadah penting bagi masyarakat untuk belajar dan berbagi, membahas bagaimana ilmu pengetahuan bisa dipadukan dengan empati dalam merawat lansia.
Lansia: Pilar Kehidupan yang Harus Dijaga
Dalam sambutannya, Imran Pambudi menyampaikan pesan yang menghangatkan: “Lansia bukan beban, tapi bagian dari kekuatan sosial bangsa. Mereka telah berjasa, dan sekarang saatnya kita merawat mereka dengan cinta, ilmu, dan kehormatan," ungkapnya.
Ia mengingatkan bahwa jumlah lansia di Indonesia terus bertambah. Data BPS 2024 mencatat, saat ini lansia mencakup sekitar 12 persen dari total penduduk. Angka ini diperkirakan naik menjadi 20 persen pada 2045.
Fenomena ini bukan hanya tantangan terkait layanan kesehatan, penyakit kronis, dan keterbatasan akses tetapi juga peluang. Peluang untuk menciptakan sistem dukungan yang lebih inklusif dan manusiawi bagi para lansia.
Imran juga menegaskan bahwa merawat lansia tak bisa dibebankan pada satu sektor saja. Dibutuhkan sinergi antara pemerintah, komunitas, keluarga, dan seluruh masyarakat agar lansia bisa hidup sehat, mandiri, dan tetap produktif di usia senja. “Tidak cukup hanya dokter atau rumah sakit. Lansia membutuhkan lingkungan yang menerima, merangkul, dan memberdayakan mereka," ujarnya.
HLUN bukan sekadar perayaan, tapi pengingat tahunan bahwa masa depan yang kuat dibangun dari sikap hormat terhadap masa lalu. Karena pada akhirnya, setiap dari kita jika diberi umur panjang akan menjadi lansia. Dan cara kita memperlakukan mereka hari ini adalah cerminan dari dunia seperti apa yang akan kita tempati di masa tua nanti.