Menkomdigi Minta Masyarakat Maluku Utara dan NTT Gunakan Internet untuk Hal Positif

: Menkomdigi Meutya Hafid dalam Monitoring Pemanfaatan Konektivitas Digital di provinsi NTT, Maluku Utara, dan Maluku secara daring (foto: Cuplikan Zoom Kemkomdigi)


Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 12 Juni 2025 | 13:41 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 448


Jakarta, InfoPublik – Masyarakat di Provinsi Maluku Utara (Malut) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta untuk menggunakan internet untuk hal positif agar bermanfaat bagi kemajuan pembangunan dan ekonomi daerah.

Hal ini ditegaskan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, dalam Monitoring Pemanfaatan Konektivitas Digital oleh Menteri Komunikasi dan Digital di provinsi NTT, Maluku Utara, dan Maluku secara daring, pada Kamis (12/6/2025).

“Pesan saya kepada Bapak-Ibu sekalian di berbagai penjuru Maluku Utara, Maluku, NTT dan daerah-daerah lainnya yang ikut bergabung hari ini agar terus menggunakan internet dengan baik,” ujar Menkomdigi.

Meutya menjelaskan, penyediaan konektivitas internet, khususnya di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T), adalah bukti keberpihakan pemerintah di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto untuk melanjutkan program-program yang baik, khususnya transformasi digital.

Selain itu, konektivitas internet hingga daerah perbatasan diperlukan untuk mendukung digitalisasi seluruh layanan publik, seusi dengan visi besar pemerintah meningkatkan transparansi dan efiensi dalam melayani Masyarakat.

“Ini PR (pekerjaan rumah) yang juga menantang karena Indonesia itu wilayah yang amat luas dengan lebih dari 13.000 kepulauan dan juga penduduk yang salah satu terbesar di dunia,” ungkapnya. 

Ia juga menekankan agar penyediaan infrastruktur konektivitas internet juga diiringi, atau bahkan didahului oleh pemberian edukasi yang cukup kepada masyarakat setempat.

Hal ini dinilai penting untuk menghindari paparan konten-konten negatif, seperti hoak hingga judi online akibat ketidaktahuan masyarakat di perdesaan dan kawasan terpencil.

“Prinsip yang akan kita mungkin lakukan agak berbeda ke depan adalah edukasi itu harus turun bersamaan dengan infrastruktur itu turun supaya tidak terlambat seperti kemarin, Banyak masyarakat ketika infrastruktur turun itu belum tahu bagaimana pemanfaatan internet yang baik sehingga kemudian jadi terdedah atau terpapar kepada konten-konten yang negatif,” jelas dia.

Sementara itu, Gunernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, mengatakan, wilayah NTT masih membutuhkan Base Transceiver Station (BTS) di 900 titik area blank spot dan hampir 10 ribu tempat pelayanan umum yang belum terjangkau sinyal internet. 

Infrastruktur konektifitas digital ini dinilai penting dalam menjalankan program satu desa satu produk (One Village One Product) guna mencapai target kenaikkan pendapatan asli daerah (PAD) dari Rp1,4 triliun menjadi Rp2,8 triliun pada tahun ini.

“Salah satu peran terpenting untuk membuat agar upaya peningkatan PAD ini bisa berjalan, dimana usaha-usaha kecil menengah bertumbuh, adalah membuat mereka bisa terakses dengan pasar dan digitalisasi itu menjadi sangat penting. Jadi semakin kita terakses dengan pasar yang baik melalui digitalisasi, e-commerce berjalan, aplikasi untuk urusan perdagangan ini berjalan, rasanya barang-barang di NTT yang mungkin bisa terhubung dengan pasar dunia luar itu bisa lebih baik lagi,” kata Emanuel Melkiades Laka Lena.

Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, mendukung arahan Menkomdigi agar pembangunan infrastruktur digital harus dibarengi dengan literasi digital untuk Masyarakat, khususnya anak-anak sekolah yang banyak memanfaatkannya untuk kegiatan belajar.

Sebab, konektifitas internet tanpa ada literasi digital yang baik dinilai akan menimbulkan masalah kedepannya.

“Internet ini datang dengan banyak sekali hal positif tapi kemudian datang juga dengan banyak sekali hal negatif. Jadi menjadi PR kami untuk terus mensosialisasi pentingnya literasi digital buat anak-anak di Maluku Tenggara,” tegas Sherly.

Kedua kepala daerah juga mengapresiasi upaya Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) serta PT Telkomsat yang telah membangun infrastruktur digital di wilayah terpencil kedua provinsi.

“Saya memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Komdigi untuk bisa membantu kami cepat terkoneksi seperti tadi yang sudah di infokan dari Pak Gubernur NTT bahwa dengan konektifitas maka kita bisa bertransformasi digitalisasi lebih cepat karena daerah sangat membutuhkan itu,” pungkas Gubernur Maluku Utara.

Dalam kegiatan ini, Menkomdigi juga menyapa warga di Desa Idamdehe, Kecamatan Jailolo Halmahera Barat dan desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat Kabupaten Kupang.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Direktur Utara (Dirut) BAKTI Kemkomdigi, Fadhilah Mathar, Dirut Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf, Inspektur Jenderal Kemkomdigi, Arief Tri Hardiyanto.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:40 WIB
Kemkomdigi Dorong Digitalisasi di Daerah lewat Klinik Pemerintah Digital
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 18:44 WIB
Menkomdigi Apresiasi Pencanangan Road to AI Center Universitas Udayana
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:43 WIB
Menkomdigi: UMKM Digital Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Nasional Baru
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:42 WIB
Ini Lima Bentuk Dukungan Digital Kemkomdigi untuk Sekolah Rakyat
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 10:20 WIB
3.645 Honorer Pemkot Ternate Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 21:46 WIB
Peran Indonesia di Forum Digital Dunia Diapresiasi Badan PBB
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 14:15 WIB
Kemkomdigi Dorong Percepatan Digitalisasi Pemda Lewat Smart City Award
-->